SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Sejumlah masalah yang paling krusial dalam bidang pariwisata di Kota Jogja adalah sampah di Malioboro, parkir serta kemacetan. Selain sampah, yang menjadi masalah bagi Kota Jogja dari pandangan wisatawan adalah vandalisme.

“Agak kotor kotanya, banyak coretan juga,” ungkap Imelda, wisatawan asal Jakarta.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Untuk lokasi wisata, Imelda menilai telah cukup lengkap. Hanya saja, ia melihat memang jalan di Kota Jogja kecil, sehingga ia sebagai pejalan kaki, takut terserempet kendaraan bila berjalan di pinggir Jalan Malioboro. Sementara area pedestrian sendiri, juga telah terisi pedagang kaki lima. Adapun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja melihat parkir dan lalu lintas, sebagai salah satu hal yang menjadi perhatian. Apalagi dua hal ini, lantang dikeluhkan di media sosial dan media massa.

“Kita selalu lakukan pembinaan, bahkan setiap hari ada monitoring,” ucap Wirawan Hario Yudho, Kepala Dishub Kota Jogja.

Hario menyesalkan pihak umum, kurang menggali informasi mendalam mengenai pengelolaan parkir. Selama ini, yang mencuat di kalangan umum adalah pengelolaan parkir yang tidak maksimal, hingga munculnya tarif parkir yang begitu tinggi, di salah satu lokasi wisata Kota Jogja, misalya Gembira Loka.

“Itu sudah masuk wilayah Bantul, kalau ditemukan kasus seperti itu di wilayah Tugu atau Malioboro, laporkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya