SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepak bola. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Pra PON 2016 dipersiapkan secara matang.

Harianjogja.com, JOGJA-Sebagai salah satu persiapan jelang Pra PON XIX yang rencananya dihelat 20-30 Maret mendatang, tim sepakbola Pra PON DIY kembali menggalakkan laga uji coba. Kali ini, mereka tak menyia-nyiakan kehadiran Persija Jakarta yang tengah melakukan pemusatan latihan di Stadion Atletik dan Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Diakui oleh Penanggungjawab Tim Sepakbola Pra PON DIY Edijanto, laga uji coba tersebut rencananya akan digelar Rabu (9/3/2016) sore mendatang di lokasi TC Persija Jakarta tersebut. Dikatakan Edijanto, ujicoba menghadapi The Jak seharusnya menjadi momentum tepat untuk mengasah jam terbang anak asuhan Seto Nurdiyantoro tersebut.

“Persija adalah tim level ISL. Saya rasa dengan menghadapi tim dengan level lebih tinggi adalah hal positif untuk mereka [tim sepakbola Pra PON DIY],” ucapnya kepada Harian Jogja, Senin (7/3/2016) siang.

Sejak mendapatkan kepastian untuk ikut serta di ajang Pra PON XIX, Suni Hizbullah, dkk sudah beberapa kali menggelar laga uji coba dengan tim berkelas. Selain Persija Jakarta yang rencananya akan digelar Rabu (9/3/2016) mendatang, tim DIY telah melakoni laga uji coba kontra Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan. Saat menghadapi Persipura Jayapura, tim DIY berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1. Tapi, saat menghadapi Persiba Balikpapan, mereka justru harus menelan kekalahan dengan skor yang sama.

Namun, bagi pelatih tim sepakbola DIY Seto Nurdiyantoro, hasil akhir dari sebuah pertandingan sepakbola bukanlah hal terpenting. Menurutnya, pengalaman bertanding adalah hal utama yang ingin dibidiknya dalam sebuah laga uji coba. “Terutama menghadapi tim-tim yang levelnya di atas kami,” ucap pria yang juga merupakan pelatih PSS Sleman itu.

Sejauh ini, ia menilai faktor fisik masih menjadi kendala utama skuatnya. Kendati kekompakan dan kolektivitas tim sudah terbangun, namun dengan kualitas fisik yang buruk, permainan mereka pun menjadi tak maksimal.

Namun, dengan waktu persiapan yang mepet, menurutnya jelas mustahil jika ia harus menerapkan treatment latihan khusus untuk menggenjot kualitas fisik pemainnya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya adalah dengan memaksimalkan lewat laga-laga ujicoba lawan tim-tim tangguh macam Persiba Balikpapan dan Persija Jakarta.

Seperti diketahui, di ajang Pra PON XIX mendatang, DIY akan berada satu grup bersama Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta. Di laga pertama, DIY sudah harus berjibaku menghadapi salah salah satu tim unggulan, Jawa Timur.

Terpisah, Pelatih Tim Sepakbola Jawa Timur Hanafing justru mengaku kecewa dengan pengaturan jadwal oleh pihak penyelenggara. Saat dihubungi, Senin (7/3/2016) Hanafing menilai jadwal yang diperolehnya itu terkesan sangat tak rasional. “Masa’ anak-anak harus bertanding empat kali dalam lima hari,” katanya.
Setelah menghadapi DIY di laga perdana, Minggu (20/3/2016), sesuai jadwal itu, tim asuhannya akan  lanjut menghadapi Jawa Tengah keesokan harinya. Setelah istirahat sehari, skuatnya akan kembali menghadapi dua tim unggulan lainnya, Banten pada Rabu (23/3/2016) dan DKI Jakarta (24/3/2016).

“Jelas ini merugikan kami. Bagaimanapun, kami ada di grup neraka,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya