SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendung di Keraton Solo (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Prakiran cuaca diprediksi akan menimbulkan sejumlah bencana.

Harianjogja.com, JOGJA – Warga Kota Jogja diimbau mewaspadai sejumlah bencana yang berpotensi terjadi pada masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Musim kemarau tahun ini berlangsung cukup lama sehingga dimungkinkan akan ada banyak bencana yang berpotensi terjadi saat pancaroba, khususnya angin puting beliung,” kata Wakil Walikota Jogja, Imam Priyono di sela simulasi tanggap bencana di Kampung Karangwaru Lor Jogja, Minggu (11/10/2015).

Menurut dia, sejumlah lokasi di Kota Jogja yang berpotensi diterjang angin kencang saat musim pancaroba di antaranya di kawasan Semaki dan di sekitar Jembatan Lempuyangan.

Sejumlah persiapan yang bisa dilakukan masyarakat guna mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi saat pancaroba di antaranya adalah mengecek kondisi pohon dan memangkasnya apabila diketahui sudah terlalu rindang atau rapuh.

Imam mengatakan bahwa pihaknya akan segera meminta Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja berkoordinasi mengintensifkan pengecekan dan pemangkasan pohon yang sudah tua atau rapuh.

“Pohon dengan tajuk cukup rindang atau pohon yang sudah tua, rawan tumbang saat ada angin kencang. Pengecekan sudah rutin dilakukan. Namunk, perlu diintensifkan lagi,” katanya.

Selain itu, Imam juga meminta masyarakat untuk mengecek kondisi kabel listrik agar tidak menjadi pemicu kebakaran saat musim hujan.

“Musim kemarau yang sangat panas seperti sekarang bisa membuat kabel listrik cepat rusak. Segera cek instalasinya dan menggantinya dengan yang baru apabila ada yang sudah rusak,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana harus terus ditingkatkan sehingga warga bisa melakukan penanggulangan secara mandiri meskipun pemerintah juga memiliki kewajiban dalam penanggulangan bencana.

“Warga yang sudah mulai melakukan persiapan menghadapi bencana, di antaranya warga di bantaran Sungai Code, khususnya di Suryatmajan yang sudah meninggikan rumahnya agar tidak terkena banjir,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Agus Winarto mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 55 kampung tangguh bencana (KTB) dari total 162 kampung di wilayah tersebut.

Setiap kampung difasilitasi dengan pelatihan dan pemenuhan peralatan penanggulangan bencana.

“Pelatihan akan dilanjutkan secara rutin dengan materi-materi yang lebih khusus, di antaranya tentang komunikasi kebencanaan, atau penanggulangan kegawatdaruratan,” katanya.

Sementara itu, simulasi di Karangwaru Lor dilakukan sebagai upaya rintisan KTB di wilayah tersebut. Di dalam simulasi tersebut, warga dilatih untuk menghadapi bahaya banjir dan kebakaran.

“Potensi bencana di kampung ini adalah banjir karena ada Sungai Buntung yang membelah kampung tersebut,” kata Koordinator Rintisan KTB Karangwaru Lor Subandono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya