SOLOPOS.COM - Bernice Dhea Tabitha Theodore membawa tropi Gubernur DIY atas kemenangannya sebagai juara I dalam lomba cerita bahasa Mandarin, Jumat (26/2/2016). (Bernadheta Dian Sarawati/JIBI/Harian Jogja)

Prestasi pelajar berikut dalam bidang bahasa mandarin.

Harianjogja.com, JOGJA-Adalah Bernice Dhea Tabitha Theodore, seorang remaja yang piawai berbahasa Mandarin sejak usia Sekolah Dasar (SD). Kefasihannya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa etnis Tionghoa ini membuat dirinya meraih bebragai juara. Terakhir, ia mampu menjuarai Lomba Drama Bahasa Mandarin di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang di gelar di kawasan Kampung Ketandan Jogja beberapa waktu lalu.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Sebelumnya, ia memang sudah aktif mengikuti berbagai lomba bahasa Mandarin. Seperti lomba membaca puisi di Sekolah Yayasan Budi Utama Jogja dan lomba Mandarin dalam Festival Jogja. Namun saat itu ia hanya mampu marih juara III dan runner up (juara II).

Kali ini, atas usaha kerasnya dalam mempersiapkan cerita berjudul Gajah dan Semut yang ia tampilkan di depan dewan juri, Bernice pun akhirnya membawa pulang tropi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai juara I.

“Jadi kado ulang tahun karena pengumuman menangnya pas ulang tahun,” kata gadis kelahiran Purwokerto, 19 Februari 2003, ini, Jumat (26/2/2016).

Menurut putri tunggal pasangan Lianny Theodore dan Alfonso Theodore ini, pelafalan bahasa Mandarin tidak terlalu sulit. Yang menjadi kendala baginya adalah untuk menuliskan huruf hanzi atau huruf Mandarin.
Bernice pun tak kehabisan akal untuk sampai bisa mengusai penulisan huruf hanzi. Salah satu cara unik yang ia lakukan yaitu dengan belajar menggunakan potongan kertas HVS.

“HVS dipotong-potong. Satu kertas ditulisi huruf hanzi-nya dan sisi sebaliknya ditulis cara bacanya. Tiap hari diulang-ulang lama-lama bisa,” tuturnya.

Cara yang bagi dia simpel itu memudahkannya dalam menghafalkan setiap karakter huruf hanzi. Selain karena tidak repot, potongan kertas itu juga praktis dapat dibawa kemanapun.

Siswi berkacamata yang bercita-cita menjadi animator ini sudah mulai belajar bahasa Mandarin sejak SD karena di sekolahnya yakni SD Budi Utama ada pelajaran bahasa Mandarin. Ia juga banyak didukung oleh sang mama untuk meningkatkan kualitas berbahasa Mandarin.

“Mami enggak bisa [bahasa Mandarin]. Kadang malah tanya saya, artinya apa,” kata dia.

Untuk semakin memperdalam percakapan dalam bahasa Mandarin, saat ini Bernice mengikuti kursus di Xinlong Mandarin Education Center. Tak cukup dengan itu, gadis berambut panjang ini nantinya masih ingiin memperdalam bahasa dan budaya Tionghoa di China. Bernadheta Dian Saraswati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya