SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X (pegang kayu) saat melihat proses budidaya garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari. Sabtu (12/8/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

“Kami sudah melakukan sosialisasi di Pantai Nguyahan, Kecamatan Saptosari”

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Rencana program produksi garam kualitas premium di Kabupaten Gunungkidul saat ini masih dalam tahap persiapan. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul pun baru melakukan sosialisasi kepada sejumlah petani garam terkait program itu.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepala DKP Gunungkidul Khairudin mengatakan, rencana produksi garam dengan kualitas premium kini terus dipersiapkan. Setelah beberapa waktu lalu Gubernur DIY meresmikan lokasi produksi garam di Pantai Sepanjang, Kecamatan Tanjungsari, diakuinya produksi garam di tempat tersebut belum optimal.

“Kami sudah melakukan sosialisasi di Pantai Nguyahan, Kecamatan Saptosari. Sedangkan yang di Pantai Sepanjang, Kecamatan Tanjungsari saat ini memang berhenti karena kondisi cuaca sedang hujan,” kata dia, Jumat (20/10/2017).

Khairudin menerangkan, rencana produksi garam kualitas premium itu nantinya akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY. “Pendanaannya nanti dari APBD perubahan DIY 2017, dan APBD 2018,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya