SOLOPOS.COM - Surat, salah satu pembudidaya lele dari Kelompok Gawe Mino mengambil ilak lele yang mati. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Produksi ikan di Bantul turun

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produksi perikanan budidaya selama 2015 hingga triwulan ketiga menurun dibanding periode yang sama 2014.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Penurunan produksi perikanan budidaya disebabkan faktor cuaca, pada tahun ini musim kering berlangsung lebih lama, bahkan hingga triwulan tiga belum turun hujan,” kata Staf Sub Bagian Program Rosita didampingi Sekretaris DKP Bantul Imam Subardiasa di Bantul, Minggu (6/12/2015).

Berdasarkan data yang dihimpun Sub Bagian Program DKP Bantul, produksi ikan budi daya dari Januari-September 2015 atau hingga triwulan tiga sebanyak 8.000.816 kilogram ikan (800,8 ton), sedangkan pada 2014 hingga September sebanyak 8.720.026 kg (8.720 ton) ikan.

Menurut dia, produksi perikanan budi daya yang dibudidayakan kelompok usaha perikanan dengan sistem kolam-kolam tersebut meliputi ikan gurami, nila, lele, bawal, patin, dan ikan mas dengan produksi terbanyak jenis lele.

Ia mengatakan, cuaca kering sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perikanan budi daya, selain pertumbuhan ikan kurang cepat dan mudah stres, kondisi ini berpotensi membuat ikan mudah terserang penyakit yang dapat mengganggu produksi.

“Kami mencatat produksi perikanan setiap triwulan sekali, sehingga untuk produksi ikan budi daya sampai Desember ini belum dihitung,” katanya.

Sementara itu, menurut dia, hasil produksi perikanan budi daya berbanding terbalik dengan produksi ikan tangkap nelayan di laut. Tercatat pada 2015 hingga triwulan tiga sebanyak 488.852 kg (488,8 ton) sedangkan pada 2014 periode sama 465.649 kg (465,6 ton).

“Untuk produksi ikan tangkap laut karena meskipun musim kering nelayan tetap melaut, namun kadang dapatnya sedikit kadang melimpah, jadi kalau cuaca tidak berpengaruh,” katanya.

Namun demikian, menurut dia, penurunan produksi ikan tangkap laut pernah terjadi pada dua tahun lalu, atau dari tahun 2013 ke 2014, karena saat itu banyak nelayan yang beralih profesi menjadi petambang udang di kawasan pesisir.

“Dulu dari 2013 ke 2014 menurun karena rata-rata nelayan beralih ke tambak, namun untuk sekarang ini mulai meningkat lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya