Jogja
Senin, 7 Juli 2014 - 19:20 WIB

Produksi Padi di Giripeni Turun, Ini Penjelasan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Panen Padi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Produksi padi di Desa Giripeni, Kecamatan Wates turun pada musim tanam kedua (MT II). Serangan hama keong disinyalir menjadi penyebabnya.

Supriyadi, 40, salah satu petani Giripeni mengeluh hasil panen MT II mengalami penurunan. Disebutkannya pada MT I ia berhasil mendapatkan 12 karung gabah dengan rata-rata berat per karung satu kuintal, sementara kali ini hanya delapan karung gabah.

Advertisement

Tidak hanya itu, bulir padi yang dihasilkan juga kecil dan beberapa kosong. “Buahnya juga tidak sebagus MT I,” kata dia, Sabtu (5/7/2014).

Menurutnya, serangan hama keong menjadi penyebabnya sehingga panen tidak maksimal.

Sukarjo, 52, petani lainnya juga mengungkapkan hal senada. Dipaparkannya, cara penggarapan dan pemeliharaan tanaman padi sama dengan MT I namun hasilnya berbeda. “Kali ini saya tanam jenis Ciherang,” sebutnya.

Advertisement

Staf Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Fauzan mengatakan belum mencermati hasil panen di Giripeni. Kendati demikian, ia menilai wajar jika pada MT II terjadi penurunan produksi.

Ia menerangkan, penanaman MT I dilakukan setelah lahan beristirahat dari tanaman padi karena biasanya MT III ditanami palawija sehigga hama padi terputus. Sementara, pada MT II petani masih menanam padi sama dengan MT I tanpa ada jeda bagi lahan.

“Hama yang muncul di MT I masih tertinggal dan unsur hara lahan juga diambil terus selama dua musim tanam,” jelasnya.

Advertisement

Rencananya, ia akan melakukan pemantauan produksi padi di Giripeni untuk melihat seberapa besar penurunan produksi yang terjadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif