Jogja
Kamis, 24 Desember 2015 - 23:20 WIB

PRODUKSI PADI KULONPROGO : Terapkan Tanam Jajar Legowo, Produksi Padi Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah buruh tani menanam padi di areal sawah Desa Tegalwangi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (7/12/2015).(JIBI/Antara Foto/Oky Lukmansyah).

Produksi padi Kulonprogo meningkat setelah petani menerapkan sistem tanam jajar legowo

Harianjogja.com, KULONPROGO- Produktivitas panen padi di Desa Pleret Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan dari 9,7 ton per hektare menjadi 11,08 ton per hektare gabah kering panen pada 2015.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan peningkatan produktivitas dikarenakan petani menerapkan “tanam jajar legowo” (Tajarwo).

“Produktivitas ubinan rata-rata 6,9 kilogram, kalau dikonfersi sebanyak 11,08 ton per hektare gabah kering panen [GKP],” kata Bambang saat Panen Raya GPTT Kelompok Tani Wonorejo, baru-baru ini.

Advertisement

“Produktivitas ubinan rata-rata 6,9 kilogram, kalau dikonfersi sebanyak 11,08 ton per hektare gabah kering panen [GKP],” kata Bambang saat Panen Raya GPTT Kelompok Tani Wonorejo, baru-baru ini.

Ia mengatakan pada Desember 2015, luas lahan yang panen seluas 5.000 hektare, seluas 1.045 hektare di Kecamatan Panjatan. Luas lahan di Desa Pleret Kecamatan Panjatan sendiri yang memasuki masa panen seluas 39 hektare.

Produktivitas padi di Desa Pleret sangat luar biasa karena petani mematuhi pola tanam dan menerapkan Gerakan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPTT).

Advertisement

Bambang mengatakan pada awal masa taman, tanaman padi di Kulonprogo terserang organisme penggangu tanaman (OPT). Namun dengan peraturan bupati tentang pola tanam, OPT cepat diberantas.

“Pada masa tanam satu golongan satu, sebagian terserang OPT, tapi dapat dikendalikan,” ucapnya.

Kepala Desa Pleret Widiyatna mengatakan berdasarkan ubinan tertinggi di Desa Pleret sebanyak 7,93 kg kalau dikonfersi menjadi 12,68 hektare GKP.

Advertisement

“Produksi rata-rata di Desa Pleret 6,9 per ubin atau 11,08 ton per hektare. Tingginya produksi padi di Desa Pleret tidak terlepas dari kerja sama berbagai intansi,” ujarnya.

Kepala KP4K Maman Sugiri mengatakan rata-rata produktivitas padi tingkat kabupaten 6,4 ton per hektare GKP. Target peningkatan produksi 0,711 ton per hektare.

“Kenaikan produksi padi di Desa Pleret sangat signifikan karena menerapkan teknologi GPTT,” imbuh Maman.

Advertisement

Ia mengatakan petani di Desa Pleret sudah menerapkan 100 persen tajarwo, namun belum menerapoan tajarwo sisipan. “GPTT dengan tajarwo sisipan akan meningkatkan kesehatan tanaman, dan hasil panen akan meningkat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif