SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Berdasarkan informasi yang masuk, 25-30% tambak udang seluas 120 hektare mengalami gulung tikar karena adanya serangan virus berak putih.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menawarkan solusi penataan kembali kawasan tambak udang di kawasan pesisir daerah setempat untuk mengatasi masalah munculnya berbagai penyakit yang menyerang udang.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo Leo Handoko di Kulon Progo, Kamis (12/5/2016), mengatakan berdasarkan informasi yang masuk, 25-30% tambak udang seluas 120 hektare mengalami gulung tikar karena adanya serangan virus berak putih.

“Memang ada informasi beberapa tambak udang di sekitar pantai selatan gulung tikar, tapi masih sekitar 70-75 persen yang aktif. Yang gulung tikar antara 25-30 persen,” kata Leo seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan luasan tambak udang terbesar berada di Kawasan Pasir Mendit seluas 40 hektare, kawasan Pantai Trisik 30 persen. Total lokasi tambak udang yang sesuai peruntukkan atau Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) seluas 70 hektare. Sedangkan luas tambak udang yang berada di luar peruntukan seluas 50 hektare.

Menurut dia, penyebab petambak udang yakni kerusakan lingkungan yang berdampak pada produktivitas yang menurun. Selain itu, juga disebabkan daya dukung lingkungan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan petambak udang membuang limbah sembarangan dan tidak memperhatikan sirkulasi air.

“Kami menawarkan solusi tambak udang ditata ulang, tapi kami kesulitan karena sudah tidak teratur di lapangan. Pernah kami sampaikan kepada mereka untuk ditata ulang, dan kami melakukan sosialisasi kepada mereka supaya tambak udang yang ada ditata ulang dan dibuatkan saluran drainase,” kata dia.

Petambak udang di Kawasan Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, memanen udang vaname lebih awal karena serangan virus yang menyebabkan pertumbuhan udang tidak maksimal.

Ketua Kelompok Petambak Udang Pasir Mendit Windu Makmur Purwo Sarjono mengatakan budi daya udang cukup menjanjikan, namun petambak menghadapi kendala serangan virus yakni mio dan berak putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya