SOLOPOS.COM - Ujian Sekolah di SMA Negeri 5 Solo, Jumat (13/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Program Indonesia Pintar membutuhkan pengawasan.

Harianjogja.com, BANTUL — Sejumlah sekolah disebut menahan dana bantuan untuk ratusan siswa miskin di Bantul. Program Indonesia Pintar (PIP) butuh pengawasan ketat.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

(Baca Juga : PROGRAM INDONESIA PINTAR : Bantuan Bagi 10.639 Siswa SD Di Wonogiri Belum Cair)

Temuan itu diungkapkan oleh Pusat Belajar Anggaran (PBA) Bantul bersama Perkumpulan Idea yang melakukan penelitian terkait pelaksanaan PIP yang diwujudkan dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Hasil penelitian itu disampaikan ke Komisi D DPRD Bantul pada Rabu (5/10/2016).

Anggota PBA Bantul Agus Santosa mengatakan, lembaganya melakukan wawancara terhadap 20 siswa penerima PIP. Pada Juli lalu, juga digelar diskusi bersama sejumlah perwakilan sekolah dari SD hingga SMA, siswa serta perwakilan orang tua siswa.

Lembaganya menemukan sejumlah sekolah menahan dana bantuan yang diterima siswa miskin. Alasannya untuk tabungan yang akan diambil saat tamat sekolah dan sebagian lagi untuk membiayai pembangunan sekolah.

“Dana bantuan itu yang mengambil siswa di kantor pos. Saat pengambilan ditemani pihak sekolah, tapi dananya justru diambil oleh sekolah katanya untuk tabungan,” papar Agus Santosa saat audiensi bersama Komisi D,” Rabu (5/10/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya