SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Distribusi pertama kali dilakukan di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (20/1/2016)

 

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

 

Harianjogja.com, JOGJA-Perum Badan Urusan Logsitik (Bulog) Divre DIY mulai mendistribusikan beras sejahtera (rastra) 2016 pada Rabu (20/1/2016).

Kepala Perum Bulog Divre DIY M Sugit Tedjo Mulyono mengungkapkan, distribusi pertama kali dilakukan di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (20/1/2016). “Saya juga ke sana [Ngalang] ikut saat launching pertama,” ujar dia kepada di Bumbu Desa, Jogja, Rabu (20/1/2016).

Sugit mengungkapkan, untuk wilayah Bantul, distribusi akan dimulai Kamis (21/1/2016), Sleman dan Kulonprogo akan mulai distribusi pada Senin (25/1/.2016), sedangkan Jogja pada Kamis (28/1/2016). Saat inu Bulog DIY memiliki stok beras rastra sekitar 19.000 ton. Stok tersebut cukup untuk distribusi hingga lima bulan ke depan.

Ia mengungkapkan, setiap bulan, Bulog DIY mendistribusikan 4.325,862 ton rastra. Adapun kebutuhan rastra per tahun rata-rata 51.910,38 ton untuk 288.391 rumah tangga sasaran (RTS). Rastra yang didistribusikan merupakan beras medium dengan kondisi broken 22% yang terdiri dari 20% patah dan 2% menir. Hal itu sudah sesuai dengan aturan dari Pemerintah dengan HPP Rp7.300 per kg.

Penyaluran rastra tahun ini tergolong cepat dan sesuai jadwal. Pada tahun-tahun sebelumnya, distribusi paling cepat dilakukan pada Februari karena prosedur yang agak panjang. Tahun ini prosedur lebih cepat sehingga dua hari selesai pengurusan dan langsung bisa distribusi. “Untuk pengadaan, kami tahun ini menargetkan serapan beras sebanyak 62.500 ton yang terdiri dari rastra 55.000 ton dan premium 7.500 ton,” ungkap dia.

Ia mengungkapkan, jumlah penerima rastra belum mengalami perubahan karena masih menggunakan data survei 2011. Hasil survei terbaru masih menunggu validasi dan kemungkinan akan selesai sekitar April atau Mei 2016.

Sugit mengungkapkan, optimistis target serapan akan tercapai. Ia berharap kondisi cuaca kembali bersahabat sehingga tidak ada kekhawatiran gagal panen. Selain itu, mulai 2016 Perum Bulog melakukan transformasi untuk lebih maksimal. Bulog telah mengumpulkan mitra sebanyak 24 mitra dan meminta data binaan. Tujuannya, agar Bulog mengetahui asal beras yang diserap.
“Kami belum melakukan penyerapan. Kemungkinan pekan depan mulai melakulan serapan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya