SOLOPOS.COM - Tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, beberapa bidang lahan memang belum bisa terjangkau upaya pengukutan secara maksimal akibat adanya aksi penolakan warga.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Warga akan datang ke Puro Pakualaman untuk meminta kejelasan.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Warga terdampak bandara yang juga penggarap tanah milik Puro Pakualaman di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, akan mendatangi Puro Pakualaman untuk meminta kepastian kompensasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kami akan ke Puro Pakualam pada Kamis (4/8/2016), untuk meminta kejelasan kompensasi tanah bagi warga penggarap lahan milik Puro Pakualaman (PAG),” kata salah satu warga Kecamatan Temon, Mawarno, seperti dikutip Antara, Selasa (2/8/2016).

Salah satu warga Kecamatan Temon lainnya, Pulung Raharjo, mengatakan pemerintah semestinya mengambil kebijakan terkait dengan penentuan ganti rugi yang dibayarkan pada pemilik lahan maupun pada petani penggarap.

“Seharusnya ganti rugi tidak hanya diberikan pada pemilik lahan saja, tetapi juga petani penggarap,” katanya.

Menurut dia, semestinya pemerintah kabupaten mengambil sikap yang harus dibayar pada pemilik lahan mana pada petani penggarap.

“Jangan hanya pemilik lahan, nanti penggarap gigit jari,” kata dia.

Ia mengatakan warga telah mendatangi Kanwil BPN DIY pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan ada sekitar 100 hingga 150 bidang tanah yang harga ganti ruginya timpang jauh dengan sekitarnya, namun kemudian sudah ada perubahan.

“BPN DIY dan tim penilai independen mengakomodir apa yang disampaikan warga. Hasil penilaian tim penilai bukan harga mati. Yang diakomodir sekitar 60 bidang, tinggal sekitar 20 bidang yang masih njomplang,” katanya.

Warga juga sudah menyampaikan keberatan kepada BPN terkait dengan sekitar 20 bidang yang harganya masih timpang tersebut. Meski demikian belum ada jawaban pasti yang diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya