SOLOPOS.COM - Peletakan batu bata pertama NYIA (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Efek bandara ditarget mengalir ke wilayah ini.

Harianjogja.com, BANTUL– Kabupaten Bantul mulai bersiap menghadapi pembangunan bandara baru di Kulonprogo atau dikenal dengan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Efek bandara ditarget mengalir ke wilayah ini.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Sekda Bantul Riyantono di sela-sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) mengatakan, ada delapan arah pembangunan yang menjadi prioritas pada 2018, namun ada tiga diantaranya yang dianggap paling vital.

Yaitu mengenai target Bantul menghadapi beroperasinya NYIA, target Bantul sebagai smart city serta pengentasan kemiskinan dengan formulasi baru. Isu mengenai NYIA telah mendorong pemerintah daerah menyiapkan sejumlah langkah.

Harapannya kata Toni sapaan akrabnya, keberadaan bandara baru itu memberi dampak positif bagi Bantul kendati lokasinya tidak berdiri di wilayah ini. “Harapannya, yang baru datang [wisatawan] ataupun yang mau berangkat ke bandara tidak hanya menumpang lewat di Bantul tapi singgah,” tegas Toni, Selasa (21/3/2017).

Wujudnya kata dia, harus ada destinasi unggulan yang dipersiapkan pemerintah. Destinasi tersebut harus menjadi magnet wisatawan berkunjung ke Bantul. Sejumlah kawasan wisata seperti Kasongan, sejumlah pantai di kawasan selatan, booming wisata di wilayah Mangunan dan hutan pinus Dlingo harus digarap lebih serius.

Konsepnya lanjut dia tidak hanya mengandalkan keunggulan satu potensi wisata saja. “Tapi ada kolaborasi. Misalnya di kawasan itu harus ada kolaborasi wisata seni budaya, juga industri seperti produksi souvenir. Kasongan bisa [diandalkan] juga wisata yang sekarang mulai ramai di Dlingo,” lanjutnya lagi.

Pemerintah bertugas menyiapkan pembangunan infrastruktur, sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menyiapkan destinasi unggulan yang ditarget menyedot ledakan wisatawan sebagai dampak keberadaan bandara baru.

Arah pembangunan berikutnya mengenai gagasan smart city atau kota pintar. Melalui konsep ini, segala kegiatan pembangunan dan pelayanan pada masyarakat di Bantul akan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sedangkan pengentasan kemiskinan tahun depan masih menjadi target Pemkab Bantul. “Kalau masih ada daerah tertinggal diselesaikan dulu. Selain itu ke depan pemerintah tidak hanya mengandalkan pemberian stimulus tapi pemberdayaan masyarakat dengan potensi masing-masing,” lanjutnya lagi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Fenti Yusdayati menjelaskan bagaimana konsep smart city menjadi harapan Bantul ke depannya. “Misalnya pembangunan perumahan, cukup mengakses internet bisa terlihat mana zona kuning [kawasa perumahan] mana yang tidak. Atau misalnya lalu lintas juga cukup diakses lewat teknologi. Ini pekerjaan yang harus dilakukan dinas-dinas terkait,” kata Fenti Yusdayati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya