SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruas JJLS di Gunungkidul (JIBI/Dok)
Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dari Kecamatan Purwosari hingga Kecamatan Panggang gelap gulita. Kondisi tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Warga setempat sudah mengusulkan pemasangan lampu penerang jalan sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini belum ada realisasi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Pratiwo, mengatakan, ada 13 titik di JJLS yang membahayakan karena kondisi jalan yang berkelok-kelok dan tidak ada penerangan jalan.
“Setiap Musrenbang [Musyawarah Perencanaan Pembangunan] sudah kami usulkan untuk penerangan ini , tapi belum ada realisasi,” kata dia saat ditemui Harian Jogja.com, Minggu (22/9/2013)
Menurut dia, JJLS saat ini sudah menjadi jalan pilihan bagi wisatawan menuju sejumlah objek wisata andalan di Gunungkidul. Hanya saja pada malam hari kondisi jalan gelap gulita, tidak ada penerangan. “Dulu sempat terjadi kecelakaan, pengendara motor jatuh,” ucap Pratiwo.
Beberapa titik jalan di Kecamatan Purwosari yang membahayakan dan perlu penerangan di antaranya di Dusun Klampok, Widoro 4, Karangnongko, depan SMK Purwosari dan Tlogowarak. “Kami berharap segera ada penerangan jalan,” tandas Pratiwo.
Sumarjo, warga Giripurwo juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, selain membahayakan, tidak adanya penerangan jalan juga memicu tindak kriminal seperti pencurian ternak.
Pantauan Harian Jogja.com, Kamis (19/9/2013) malam, Desa Jetis Kecamatan Saptosari hingga Kecamatan Purwosari dan Panggang hanya ada beberapa titik penerangan jalan. Bahkan mulai Desa Giripurwo hingga Panggang sama sekali tak ada penerangan jalan. Padahal di jalur itu banyak terdapat tikungan tajam, tanjakan serta jurang yang sangat membahayakan pengguna jalan.