SOLOPOS.COM - Derby DIY antara PSS Sleman vs Persiba (Twitter)

Harianjogja.com, SLEMAN-Skor 1-0 sudah cukup untuk membawa PSS Sleman mempecundangi saudara tuanya, Persiba Bantul, Senin (1/8) di Stadion Maguwoharjo sekaligus mengantar mereka merebut kembali posisi puncak klasemen sementara Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Namun kenyataannya, secara teknis performa PSS Sleman masih jauh dari kata memuaskan.

Memang, jika dibandingkan ketika PSS Sleman sukses mengalahkan Persiba Bantul di putaran pertama lalu, satu gol kemenangan mereka kali ini tidak mengesankan sepenuhnya atas bantuan Dewi Fortuna. Tapi, jika dilihat dari dominasi permainan PSS Sleman sejak menit awal, satu gol tentunya bukan hasil yang sepadan.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Betapa tidak, total lebih dari 10 peluang yang berhasil tercipta sepanjang 90 menit, hanya satu saja yang sukses mereka konversikan menjadi gol. Itu pun terjadi di masa injury time babak pertama, ketika skuat Laskar Sultan Agung sudah berada pada titik lengah.

Puncak gelombang serangan skuat Super Elang Jawa (Elja) sebenarnya justru terjadi di babak pertama. Tercatat sekitar 9 peluang tercipta dari sejumlah pemain lini depan mereka.

Salah satu peluang terbaik adalah ketika PSS Sleman mendapatkan tendangan penalti lantaran Dicky Prayoga diganjal kapten Persiba Bantul Slamet Widodo di menit ke-16. Dengan cermat kiper muda Puthut Jati menepis tendangan hasil eksekusi Rizky Novriansyah.

Begitu pula saat Dicky Prayoga yang kali bergiliran mengeksekusi tendangan bebas. Tendangan melengkungnya di menit ke-27 itu hanya melambung tipis di atas mistat gawang Puthut Jati.

Barulah satu menit injury time babak pertama, PSS Sleman mendapatkan keberuntungannya. Berawal dari umpan panjang Oya Winaldo di sisi kanan pertahana Persiba Bantul, Deny Rumba yang menyambutnya dengan sliding kick gagal menembus blocking salah satu bek Persiba Bantul. Beruntung, di sana berdiri Dicky Prayoga yang sukses memanfaatkan kekurangtenangan lini pertahanan Persiba Bantul.

Dengan sedikit gerakan, pemain yang akrab disapa Jack itu pun sukses menyarangkan bola sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Jelas, kemenangan ini tetap akan menjadi evaluasi bagi Pelatih PSS Sleman. Ditemui usai pertandingan, ia mengakui, anak asuhnya terlampau banyak membuang peluang. Skema serangan yang dibangun sejak dari lini belakang banyak terbuang percuma lantaran penyelesaian akhir yang buruk.

Kelemahan paling menonjol justru terlihat dari sisi kiri area serang PSS Sleman. Dipasangnya Oya Winaldo sebagai bek kiri menggantikan peran Tulus Septianto memang kurang maksimal dalam memberikan kontribusi saat menyerang. Kondisi kian diperburuk dengan menurunnya performa Tri Handoko. Penampilan pemain yang biasa disapa Ndok itu memang bisa dibilang tak maksimal di beberapa laga terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya