SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL Malioboro yang akan segera dipindah.. (Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Puluhan pedagang kaki lima (PKL) masih nekat menggelar dagangannya di jalur pedestrian Malioboro, Kota Jogja. Kendati sejak Selasa (1/2/2022), para PKL di Malioboro sudah diminta untuk memindahkan lapaknya ke Gedung eks Bioskop Indra atau Teras Malioboro.

Kepala Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Noviar Rahmat, mengaku mendapati sekitar 29 PKL yang masih beroperasi di jalur pedestrian Malioboro pada Selas (1/2/2022), meski sebenarnya sudah dilarang. Petugas pun menggunakan cara persuasif dengan memberikan edukasi agar mereka segera memindahkan dagangannya ke Teras Malioboro 1 dan 2.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

“Kemarin [Selasa, 1 Februari] kami masih menemukan ada 29 pedagang yang berjualan [di jalur pedestrian Malioboro]. Karena tanggal itu seharusnya pindah, maka kami minta tutup agar segera pindah seperti PKL yang lain,” katanya, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: PKL Malioboro Pindah, Pemkot Jogja Lanjutkan Penyempurnaan Sarpras

Noviar menambahkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh timnya, pada Rabu (2/2/2022) siang tidak ditemukan ada PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Malioboro. Ia berharap semua PKL mematuhi kesepakatan bahwa mereka harus pindah ke Teras Malioboro.

“Sampai siang ini [Rabu] kami belum menemukan ada yang jualan, rata-rata mereka sudah bersiap pindah ke Teras Malioboro 1 dan 2. Sebagian besar sudah tertib atas kesadaram sendiri mengangkut barangnya untuk dipindah,” katanya.

Ia mengatakan cara persuasif dengan mengedukasi agar segera pindah dilakukan hingga tanggal 7 Februari 2022. Jika pada hari selanjutnya, 8 Februari 2022, petugas masih menemukan adanya PKL yang berjualan di jalur pedestrian Malioboro, maka barang dagangan mereka akan langsung diangkut petugas. “Kalau tanggal 8 [masih ada yang berjualan] kami amankan barang dagangannya,” ujar Noviar.

Baca juga: Begini Penampakan Lapak Baru PKL Malioboro di Gedung Eks Bioskop Indra

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta kepada para PKL agar mematuhi kesepakatan dengan menempati lokasi baru. Karena pemerintah telah menyediakan tempat berikut fasilitasnya. Selain itu penentuan luas lapak sudah melalui survei terhadap penggunaan lapak sebelumnya. Bahkan beberapa PKL ada yang di lapak sebelumnya lebih sempit dibandingkan di lokasi baru saat ini.

“Kalau ada yang mengeluhkan sempit, sebaiknya dicoba dulu, karena masih disediakan space untuk menunggu, menyimpan stok. Memang tingkat keluasannya tidak sama dengan kemarin, satu lapak memiliki luas yang sama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya