Jogja
Kamis, 1 Maret 2018 - 00:20 WIB

Puluhan Warga Rela Antre untuk Adukan Kegagalan Registrasi Kartu Seluler

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu seluler (Nina Atmasari/JIBI/Harian Jogja)

Hari terakhir registrasi kartu SIM, puluhan warga mengantre untuk mengadukan keluhannya

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Hari terakhir registrasi kartu SIM, puluhan warga mengantre untuk mengadukan keluhannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul pada Rabu (28/2/2018).

Keluhannya diajukan oleh warga yang gagal meregistrasikan nomornya terkait administrasi kependudukannya.

Wartoyo, salah satu warga Sewon, yang ditemui sedang mengantre mengatakan sudah datang ketiga kalinya. “Sudah ketiga ini, kemarin-kemarin kehabisan antrian terus,” terangnya kepada Harianjogja.com.

Advertisement

Sebelumnya ia datang di bulan Januari dan Desember dengan permasalahan yang sama. Sayangnya, ia datang terlalu siang sehingga tidak kebagian antrian.

Kemarin ia sengaja mengambil libur dari pekerjaannya untuk mengurus hal itu. Terlebih lagi, kemarin adalah daftar registrasi terakhir sebagaimana ditetapkan pemerintah.Ia mengaku bimbang karena salah satu nomor ponselnya berulang kali gagal didaftarkan karena nomor KK yang bermasalah.

Nomor tersebut sudah bertahun-tahun digunakannya untuk bekerja sehingga sangat disayangkan jika terpaksa diblokir. Sebelumnya, ia juga sudah datang mengadukan permasalahannya ke gerai provider terkait dan disarankan untuk mengurusnya ke Disdukcapil setempat.

Advertisement

Sementara itu, Heru, warga Bantul yang juga datang dengan aduan serupa mengeluhkan sistem pelayanan Disdukcapil yang dinilai belum optimal. Tidak disediakan nomor antrean untuk meja pengaduan terkait registrasi kartu SIM ini.

Akibatnya, beberapa warga yang sudah mengantre lebih dahulu banyak yang diserobot oleh warga yang datang belakangan. Petugas juga tidak tanggap dengan menegur warga tersebut dan tetap melayano seperti biasa.

“Masukan saja supaya lebih tanggap, apalagi ini kan sedang padat yang membutuhkan,” ujarnya dengan raut muka kesal.

Ia sendiri datang untuk mengadukan kegagalan registrasi yang dialaminya sekeluarga. Dikatakan jika NIK yang didaftarkan belum terdata sehingga diminta mengurus ke pemerintah setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif