Pungli Bantul kali ini melibatkan pelajar
Harianjogja.com, BANTUL — Dugaan pungutan yang melibatkan pelajar sebagai korbannya kembali terjadi di Bantul. Kali ini melanda para pelajar peserta Raimuna XI Nasional 2017. Beberapa peserta Raimuna Nasional dari Bantul yang mewakili DIY mengaku dipungut sejumlah biaya oleh senior-senior mereka.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Purwanti, salah satu orang tua peserta membenarkan hal tersebut. Saat dikonfirmasi, Minggu (12/3/2017), Purwanti mengakui, beberapa hari lalu, ia sempat dimintai uang oleh putrinya yang kini duduk di salah satu SMK negeri di Bantul itu.
“Katanya, kalau ingin ikut Raimuna harus menyiapkan uang Rp3 juta,” katanya.
Padahal, Purwanti menegaskan, putrinya itu telah lolos seleksi sejak Raimuna tingkat Kabupaten. Saat dirinya bertanya perihal alasan dan peruntukan uang itu, putrinya menjawab, bahwa uang tersebut sebagai pengganti atas dana Raimuna yang telah hilang.
“Katanya, dana untuk Raimuna ketlingsut [hilang],” tambah Purwanti.
Atas pungutan uang itu, ia mengaku heran. Pasalnya, beberapa tahun silam, putranya yang lain juga pernah terpilih ikut Raimuna Nasional. Namun, waktu itu ia hanya mengeluarkan sejumlah uang secara sukarela hanya untuk sekadar uang saku bagi putranya itu.
“Saya heran la kok ini malah mematok nominal. Lagipula, setahun lalu putri saya juga ikut kemah bersama SMK se-Indonesia, gratis juga kok,” tegasnya.
Itulah sebabnya, ia berharap kepada pihak terkait agar mengusut tuntas kejelasan pungutan tersebut. Betapapun, keikutsertaan putrinya dalam kegiatan itu, secara tidak langsung juga membawa nama DIY, khususnya Bantul.