SOLOPOS.COM - Ilustrasi pungutan (JIBI/Solopos/Dok.)

Pungli Bantul kali ini melibatkan pelajar

Harianjogja.com, BANTUL –– Dugaan pungutan yang melibatkan pelajar sebagai korbannya kembali terjadi di Bantul. Kali ini melanda para pelajar peserta Raimuna XI Nasional 2017. Beberapa peserta Raimuna Nasional dari Bantul yang mewakili DIY mengaku dipungut sejumlah biaya oleh senior-senior mereka.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Baca Juga : PUNGLI BANTUL : Ikut Raimuna, Peserta Diminta Bayar Rp3 Juta

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Bantul Totok Sudarto membantah adanya pungutan itu. Ia menegaskan, tak ada satupun surat perintah dari Kwarcab Bantul untuk meminta sejumlah uang kepada peserta Raimuna.

Untuk bisa mewakili DIY dalam kegiatan yang digelar 13-21 Agustus mendatang tersebut, diakuinya memerlukan proses seleksi yang cukup ketat dan panjang. Oleh karena itu, para peserta yang terpilih sudah pasti akan menjadi andalan provinsi, khususnya kabupaten yang diwakilinya.

Selain itu, untuk kegiatan Pramuka di Bantul, pihaknya pun sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp350 juta yang merupakan hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul 2017. Sebagian dari anggaran itu, diakui Totok memang telah dialokasikan untuk pemberangkatan kontingen Raimuna.

“Jadi tidak benar itu kalau ada pungutan seperti itu. Apalagi kalau alasannya anggaran yang ketlingsut,” geramnya.

Seperti diketahui, Raimuna merupakan kegiatan pertemuan para Pramuka tingkat Penegak dan Pandega se-Indonesia. Kegiatan lima tahunan itu digelar berdasarkan hasil seleksi tingkat kabupaten dan daerah (provinsi). DIY sendiri rencananya akan mengirimkan sekitar 300 siswanya untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya