PUNGLI GUNUNGKIDUL : Pintu Ruang Kerja Disegel Warga, Rukamto Sempat Kecele

Pungli Gunungkidul, warga Dadapayu tetap menyampaikan tuntutan yang sama

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Warga Desa Dadapayu, Semanu mengancam membawa kasus pungutan liar (pungli) yang melibatkan kepala desa Rukamto ke jalur hukum. Sementara itu kepala desa kecele saat hendak berkantor di balai desa.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Tokoh warga Dadapayu Herman mengatakan sesuai aturan, kepala desa dapat kehilangan jabatannya karena sejumlah hal. Antara lain mengundurkan diri, diberhentikan dengan tidak hormat atau terjerat sanksi pidana. Ditambahkan Herman, massa ratusan warga akan kembali menggeruduk balai desa pada Kamis ini untuk menemui Rukamto.

(Baca Juga : Balai Desa Dadapayu Disegel, Pelayanan Lumpuh)

“Besok memang ada pertemuan dengan kepala desa untuk merespons tuntutan warga. ada ratusan massa yang akan datang,” paparnya lagi.

Sementara itu, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Dadapayu Rusdi mengatakan, kepala desa kecele saat hendak bekerja di ruangannya. Menurut Rusdi, Rukamto mulai masuk kerja pada Senin (7/11/2016) lalu. Namun saat ingin masuk ke ruangannya, pintu ruangan dalam kondisi tersegel. Penyegelan ruangan itu dilakukan oleh ratusan massa yang berdemo pekan lalu.

“Terpaksa bekerja di ruangan sekretaris desa, karena enggak bisa masuk,” imbuhnya lagi.

Pada Senin lanjutnya lagi, hanya sekitar satu jam Rukamto berkantor setelah itu menghilang. Pada Selasa ia sempat masuk.

“Untuk hari ini Rabu belum keliatan masuk atau tidak,” tutur Rusdi Rabu pagi.

Rukamto sendiri tidak lagi tinggal di Dadapayu. Warga dan perangkat desa tidak mengetahui kemana ia pulang. Pengusaha di Malioboro itu diduga kembali ke rumahnya di Jogja. Rukamto juga tidak pernah mengangkat telepon selulernya saat hendak dikonfirmasi. Sebelumnya, di hadapan ratusan warga Rukamto telah mengaku melakukan pungli senilai masing-masing Rp5 juta terhadap lima kepala dusun yang baru ia lantik.