SOLOPOS.COM - Ilustrasi biaya sekolah (Usnews.com)

Pungutan sekolah dilaporkan orang tua siswa.

Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah orang tua siswa SD Model Sleman yang juga sekolah eks rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja, di Kantor LBH Jogja, Jalan Ngeksigondo, Kotagede, Rabu (21/9/2016).

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Pengaduan dilakukan karena adanya pungutan liar hingga mencapai jutaan rupiah per siswa. Dengan berlindung di bawah keputusan lembaga komite, sekolah itu mengelola dana pungutan mencapai miliaran rupiah per tahun.

Yuli Aktivis LSM Sarang Lidi yang turut mengadvokasi kasus itu menyatakan, hasil penelitiannya, SD Model Sleman mengelola dana pungutan hingga miliaran rupiah. Dalam catatannya, pada 2013, sekolah ini memungut total Rp1,6 miliar, 2014 sebesar Rp1,7 miliar, 2015 sebanyak 1,7 miliar. Angka itu tidak ada transparansinya.

“Ini sudah mal administrasi saya yakin banyak terjadi di sekolah negeri lainnya di Sleman, tetapi Dinas Pendidikan [Disdikpora Sleman] diam saja,” tegas dia.

Aktivis LBH Jogja Rizki menyatakan, pihaknya mengambil langkah hukum pertama dengan melayangkan somasi keras terhadap SD Model Sleman terkait aduan pungutan liar. Mengingat tahun sebelumnya, lembaga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY sudah menegur sekolah itu 00274/SRT/0140.2014/yg-026XU/2015 tentang saran perbaikan pelayanan dan pencegahan maladministrasi.

“Ini fenomena gunung es, kami yakin masih banyak sekolah lain yang melakukan praktek serupa. Kami layangkan somasi keras,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya