SOLOPOS.COM - Master Plan Bandara Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kabupaten Purworejo berencana membangun kota perbatasan atau border city yang ditujukan untuk melengkapi keberadaan New Yogyakarta Internasional Airport

Harianjogja.com, JOGJA -Kabupaten Purworejo berencana membangun kota perbatasan atau border city yang ditujukan untuk melengkapi keberadaan New Yogyakarta Internasional Airport.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

“Kami akan membangun border city di bagian selatan Purworejo yang hanya berjarak satu kilometer dari perbatasan [dengan Kulonprogo], sehingga [keberadaan NYIA] akan sangat bagus jika diintegrasikan dengan border city yang akan kami bangun,” jelas Bupati Purworejo, Agus Bastian seusai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono di Kompleks Kepatihan, Jumat (6/10/2017).

Ia menyatakan, pembangunan kota tersebut adalah bagian dari pengembangan wilayah Purworejo seiring dengan pembangunan NYIA. Agus mengatakam dengan adanya bandara baru tersebut, maka pihaknya juga ingin ikut mengambil peran dengan mengintegrasikan program-program Kabupaten Purworejo dengan apa yang telah direncanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Agus melanjutkan, nantinya border city akan dibangun di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Purwodadi, Ngombol, Grabag. Kota ini akan dibangun dilahan seluas, kurang lebih 2.000 hektar dengan konsep kota industri.

“DIY kan akan membangun aero city, pengembangan border city tidak harus sama. Tentunya akan saling melengkapi. Nanti kami akan membangun pelabuhan laut dalam sehingga lengkap sudah infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan Purworejo dan DIY,” tambahnya.

Ia menyatakan pelabuhan laut dalam tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak karena tidak harus lagi mengirim kontainer lewat Semarang. Selain itu, sebutnya, kontainer luar negeri juga bisa langsung masuk melalui Purworejo.
Untuk waktu pengerjaan border city, Agus mengatakan saat ini pihaknya baru mulai merencanakan. “Paling tidak lima tahun kedepan harus ada perencanaan yang lebih matang.”

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Tavip Agus Rayanto mengatakan, dengan adanya momentum NYIA maka harus dicari cara agar dua daerah bisa saling mendapatkan manfaat karena perkembangan ekonomi tidak bisa dibatasi oleh batas administrasi.

“Dengan demikian perlu singkronisasi. Butuh kerjasama. Dalam waktu dekat ini Pak Gubernur meminta kami bertemu dan rapat bersama dengan Purworejo dan Kulonprogo untuk mencari tahu bagaimana mekanismenya. Karena ini berhubungan dengan daya dukung ekonomi, kemacetan, kebutuhan air dan lingkungan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya