SOLOPOS.COM - Posko relawan siaga bencana puting beliung di Dukuh Bromonilan Purwomartani, Sleman. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Posko relawan siaga bencana puting beliung di Dukuh Bromonilan Purwomartani, Sleman.
(Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
SLEMAN-Korban luka akibat angin puting beliung yang melanda Sleman Timur, tepatnya Kecamatan Kalasan dan sekitarnya ada 13 orang.
Dari sejumlah korban itu, dua orang dirawat inap di RS. Islam Yogyakarta. Keduanya yaitu Nuryani, 32, dan Girah Sita, 16, warga Bromonilan.
Sementara korban lainnya rawat jalan. Mereka rata-rata luka sobek yang harus dijahit di bagian tangan atau kaki. Mereka adalah Padmojo, 68, Sekar, 16, Subono, 42, Apriyani, 20, Siyam, 50, Dion, 8, Sudari, 83, Murni, 52, Sumadi, 50, Mulan, 24, dan satu korban lagi warga Ngemplak.
Camat Kalasan, Samsul Bakrie, mengaku masih melakukan pendataan terkait dengan korban luka maupun rumah-rumah warga yang rusak berat maupun ringan.
Bencana puting beliung yang terjadi kali ini, lanjut dia, lebih parah dari kejadian yang sama dua bulan lalu di sekitar Selomartani Kalasan. “Lebih parah dari sebelumnya, makanya masih kami data lagi,” kata dia di Posko Relawan Bencana Dukuh Bromonilan Purwomartani, Sabtu (8/12/2012).
Bahkan penanganan bencana puting beliung Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Provinsi dan Sleman bersama camat, SKPD terkait Lurah dan kadus daerah terkena bencana telah sepakati akan dilakukan masa darurat empat hari, mulai hari Jumat sampai Senin (7-10/12/2012) dan akan dibuka posko dan dapur umum di rumah Kadus Bromonilan
Sebanyak 750 relawan gabungan diterjunkan untuk membantu masyarakat melakukan evakuasi. Dari Dinas PUP akan bantu fasilitasi lima dam truk. “Sementara ini kami masih membantu mengevakuasi pohon yang menimpa rumah. Bantuan terpal sudah didrop ke rumah-rumah warga,” tandas Camat Kalasan.