SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Sultan HB X

Raja-Raja Nusantara merupakan organisasi untuk kerajaan

Harianjogja.com, JOGJA — Raja Ngayogyakarta yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyepakati adanya satu organisasi raja-raja di nusantara. Mengingat, saat ini organisasi yang mengatasnamakan raja-raja di nusantara ada lebih dari satu, bahkan ada beberapa yang bukan raja tetapi menjadi keanggotaan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kesepakatan mendirikan satu organisasi itu, terungkap dalam pertemuan antara Badan Pengurus Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja Nusantara saat menemui Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Jumat (13/1/2017) sore.

Sri Sultan HB X menyatakan, dengan terbentuknya satu organisasi raja-raja, maka akan ada kepastian. Namun saat ini ada beberapa organisasi raja-raja yang orang di dalamnya sama. Bahkan, kata Sultan, organisasi itu diperkirakan berjumlah lima. Ada yang bersifat yayasan hingga ormas, selain itu ada pula pimpinan dari organisasi raja itu memecat anggotanya juga mengatasnamakan raja.

“Ono sing bersifat yayasan, ono bersifat ormas. Ketuanya bisa mecat sultan yang lain, emangnya king of king,” ungkapnya, Jumat (13/1/2017) sore.

HB X mengakui ada pihak yang bukan raja namun ikut masuk menjadi keanggotaan dalam organisasi yang mengatasnamakan raja-raja di nusantara itu.

“Gimana mungkin, Majapahit sudah tidak ada, tetapi Bupati yang mewakili, lah bupatinya mewakili kan nggak ngerti. Beberapa tempat ada bupatinya, hubungane opo,” ujar dia.

Oleh karena itu, HB X lebih sepakat dengan satu organisasi saja. Terutama tidak ada jabatan ketua di dalamnya, tetapi ada sekretaris eksekutif untuk menyelesaikan aspek administratif. Sehingga organisasi itu bisa menjadi tempat untuk bermusyawarah.

“Saya berharap kondisi riilnya itu kalau memang pemerintah mau mengakui ya klasifikasinya jelas, kita kan tidak mau politik, jadi jangan dibawa kepada aspek politik. Dibawa sana, bawa sini, kita nggak mau, makanya saya tidak pernah aktif [di organisasi raja nusantara yang banyak tersebut],” tegasnya.

HB X belum mengetahui secara pasti kepentingan apa yang akan dibawa dengan terbentuknya satu organisasi raja nusantara. Namun ia berharap dengan raja masuk ke organisasi tersebut kewajibannya mereka hanya meneruskan proses budaya yang suda dibangun oleh leluhurnya. Dengan itu, siapa tahu, kata HB X, budaya tersebut bisa menjadi budaya global dengan berangkat dari budaya lokal, sehingga yang paling benar tidak selalu budaya barat.

Pemerintah Sebagai Induk

 

Upu Latu M. L. Benny Ahmad Samu Samu selaku Sekjen Badan Pengurus Silatnas Raja Sultan Nusantara Indonesia mengatakan, adanya kesepakatan bersama HB X akan membentuk satu wadah tunggal, wadah raja dan sultan di nusantara. Sehingga ke depan tidak perlu lagi ada organisasi lain. Ia berharap pemerintah harus berdiri sebagai induk atau memayungi organisasi tersebut. Jika ada organisasi yang lain sebaiknya jangn langsung diterima, sehingga pemerintah harus tegas.

“Kalau organisasi raja dan sultan ya jangan yang bukan raja ada di situ juga. Kita akan tetap sepakat, itu atas pemikiran beliau [HB X],” ungkapnya.

Ia menyampaikan, hingga 2012 total raja di nusantara terhitung sejak abad I sampai abad XVIII ada 202 kerajaan, kasultanan di Nusantara yang terbentang dari Hawai sampai Madagaskar. Setelah abad XVIII tidak dianggap lagi sebagai kerajaan karena sudah masuk dalam pemerintahan republik. Tetapi faktanya, kata dia, hingga 2015, tercatat ada lima organisasi yang mengatasnamakan raja nusantara. Sejalan dengan itu, pemerintah tidak lagi menangani organisasi itu satu per satu karena memang tidak jelas.

Dalam pertemuan itu pihaknya juga menyampaikan kepada HB X rencana pelaksanaan Silatnas ke-5 dan sempat mengusulkan pelaksanaan di Kraton Jogja. Akantetapi HB X tercatat sudah banyak agenda baik sebagai Raja maupun Gubernur DIY, maka pelaksanaannya dihelat di Sumatera Barat pada April 2017 mendatang.

“Beliau [HB X] akan hadir sebagai salahsatu tokoh raja-raja dan sultan bersama bangsawan internasional, ada 57 dari eropa dan lain-lain,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya