SOLOPOS.COM - ilustrasi (propinsibali.blogspot.com)

Harianjogja.com, JOGJA- Tim Pengendali Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau para pedagang khususnya komoditas makanan di daerah setempat untuk tetap memasang harga yang rasional selama Ramadhan.

“Kami mengimbau para pedagang komoditas agar tetap rasional dalam menetapkan harga sehingga tidak bergejolak pada naiknya inflasi selama Ramadhan,” kata Ketua pelaksana teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Djoko Raharto, Senin (16/6/2014).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Djoko menilai, kenaikan harga sembako yang biasanya terjadi pada bulan Ramadhan hingga Lebaran bukan dikarenakan stok yang berkurang, melainkan lebih dipicu faktor psikologi masyarakat yang takut kehabisan stok pada Ramadan dan Lebaran.

“Momentum Ramadhan juga kerap dimanfaatkan sebagai kenaikan harga tahunan, meskipun tidak ada kelangkaan barang,” katanya.

Namun demikian, menurut dia, menjelang bulan Ramadhan akan TPID bersama instansi pemerintahan terkait akan melakukan pengecekan harga-harga komoditas di pasaran secara intensif. “Kami akan terus “monitoring”,” katanya.

Selain itu, jika diperlukan sebagai upaya pengendalian harga, kemungkinan juga menyelenggarakan pasar murah, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM.

Sementara itu, ia memerkirakan inflasi di daerah setempat pada Ramadhan mendatang akan cenderung lebih rendah jika dibandingkan 2013.

“Kalau Ramadhan tahun lalu kan memang disertai kenaikan harga BBM sehingga memberi efek luas terhadap berbagai distribusi dan operasional. Ditambah lonjakan harga beras,” kata Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya