Ramadan 2015 jika ditemukan adanya ormaza yang merazia, Polda DIIY akan menindak.
Harianjogja.com, SLEMAN—Polda DIY akan menindak organisasi masyarakat (ormas) atau sekelompok orang yang nekat melakukan sweeping di lokasi yang menjadi sumber penyakit masyarakat seperti lokasi prostitusi terselubung dan tempat penjualan minuman keras (miras).
Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat
Untuk menekan penyakit masyarakat selama Ramadan, polisi gencar menggelar razia dan memusnahkan ribuan botol miras, Senin (15/6/2015) kemarin.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menegaskan, maraknya aksi sweeping saat Ramadan yang dilakukan kelompok tertentu harus dikendalikan. Anny mengatakan, masyarakat atau ormas harus memercayakan penegakan hukum kepada kepolisian untuk melakukan penindakan.
“Kami harapkan tidak ada sweeping, percayakan kepada kami. Karena kami juga ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa,” kata Anny di Mapolda DIY, Senin (15/6/2015).
Jika ada sekelompok orang yang nekat melakukan sweeping, polisi tak segan menindak sesuai aturan yang berlaku.
“Ini negara hukum, tidak dibenarkan main hakim sendiri. Nanti kalau ada kejadian [sweeping] dan mengarah ke ranah pidana, kami akan terapkan aturan hukum pidana sesuai aturan,” katanya.
Pernyataan keras juga disampaikan Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menanggapi kemungkinan adanya sweeping oleh ormas. Ia mengimbau kepada ormas sebaiknya memberikan informasi kepada kepolisian jika menemukan tempat yang menjadi sumber penyakit masyarakat masih beroperasi selama Ramadan, sehingga tidak melakukan tindakan di luar kewenangannya. Jika ada ormas yang nekat melakukan sweeping, Polres Sleman tidak main-main akan langsung menindaknya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
