SOLOPOS.COM - Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM) DIY menguji sejumlah makanan untuk diteliti kandungan zat berbahaya saat digelar razia jajanan. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ramadan 2016 sebentar lagi tiba, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY bersiap melakukan pengawasan makanan secara ketat.

Harianjogja.com, JOGJA–Bulan Ramadan akan segera tiba. Menyambut bulan puasa ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY bersiap melakukan pengawasan makanan secara ketat.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengungkapkan, sudah menjadi tugas BBPOM DIY untuk melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan di DIY.

Pengawasan intensif selama Ramadhan juga menjadi kegiatan rutin. “Kami akan melakukan pengawasan sebelum hingga sesudah Ramadan,” ujar dia, Minggu (8/5/2016).

Ia mengungkapkan, pengawasan intensif akan dilakukan selama lima pekan mulai dari sebelum Ramadhan hingga setelah Lebaran. Pengawasan intensif ini dilakukan untuk memastikan makanan yang beredar di tengah masyarakat selama Ramadhan benar-benar layak konsumsi.

Permintaan pasar yang besar seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan makanan yang mengandung bahan berbahaya dan tidak layak konsumsi.

“Kami akan memeriksa jajanan buka puasa dan juga parcel. Kami ingin memastikan makanan ini aman,” ungkap dia.

Ia juga meminta masyarakat lebih berhati-hati ketika membeli makanan. Masyarakat bisa melakukan pengecekan sendiri. Masyarakat bisa melakukan pengecekan terhadap kemasan, izin edar, dan kedaluwarsa.

Ia menyarankan sebaiknya warga tidak membeli apalagi mengonsumsi makanan, jika nilai kelayakan dari tiga hal tersebut tidak ditemukan,

“Produsen nakal akan tetap beraksi jika permintaan masyarakat tetap tinggi,” kata dia.

Ia berharap, jumlah temuan makanan tidak layak selama Ramadhan berangsur-angsur turun setiap tahunnya. Hal itu sudah terlihat dari hasil pemeriksaan tahun lalu yang menunjukkan penurunan dibandingkan 2014. Hal itu dimungkinkan karena kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan makanan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya