SOLOPOS.COM - Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)

Solopos.com, SLEMAN — Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggelar beragam kegiatan saat Ramadan. Salah satunya mengundang tokoh nasional untuk mengisi kajian yang digelar seusai salat tarawih. Namun, pada tahun ini pengelola tidak akan mengundang tokoh politik untuk mengisi kajian tersebut.

Ketua Ramadan Public Lecture Masjid Kampus UGM 1444 Hijriah, Axel Milbarindra, menjelaskan Masjid Kampus UGM tahun ini akan menyelenggarakan acara Ramadan Public Lecture (RPL) di setiap pelaksanaan tarawih.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Pada Tarawih ada dua jenis kegiatan, yaitu Lecture dan Panel DiscussionLecture diselenggarakan setelah Isya sebelum salat tarawih seperti biasanya di mimbar. Akan tetapi untuk yang Panel Discussion kita akan selenggarakan selepas salat tarawih usai,” ujarnya, Selasa (22/3/2023).

Selain itu, ada dua kajian lainnya, yakni Safari Ilmu di Bulan Ramadan (Samudra) yang digelar menjelang buka puasa dan Mimbar Subuh yang diawali dengan sahur bersama. Ketiga kajian ini melibatkan sejumlah tokoh nasional.

Beberapa tokoh di antaranya Haedar Nashir yang mengisi Samudra pada Kamis (30/3/2023) dengan tema Inovasi Green Dakwah dalam Dinamika Peradaban Global. Di hari yang sama juga akan ada Muhammad Jusuf Kalla yang mengisi RPL.

Beberapa tokoh yang masih dalam konfirmasi seperti Sri Mulyani Indrawati yang dijadwalkan mengisi RPL pada Minggu (9/4/2023) dengan tema Menakar Resiliensi Sistem Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global.

Kemudian Retno Lestari Priansari Marsudi yang dijadwalkan mengisi RPL pada Selasa (11/3/2023) dengan tema Posisi dan Kontribusi Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia di Tengah Ancaman Krisis Global.

“Untuk ceramah subuh tahun ini hanya kita selenggarakan sebanyak 12 kali dengan mengundang pembicara nasional selaku pimpinan berbagai ormas Islam di Indonesia. Pada 12 sesi ceramah subuh itu tersebut kami akan selenggarakan sahur bersama dengan menyediakan 200 porsi per hari,” katanya.

Adapun untuk buka puasa bersama, setiap hari akan disediakan sebanyak kurang lebih 1.000 porsi dengan menu yang berganti-ganti. Di luar itu, kegiatan ramadan yang lain seperti lomba, workshop olah data, seminar atau talkshow akan diselenggarakan oleh Panitia Ramadan Masjid Kampus UGM.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Rizal Mustansyir, mengatakan sejumlah tokoh perempuan yang dihadirkan akan mengisi kajian dalam bentuk panel discussion dan dipastikan tetap memenuhi protokol syar’i.

Tahun sebelumnya, tokoh-tokoh yang dihadirkan banyak yang berasal dari politisi seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan sebagainya. Tahun ini tokoh politik sengaja tidak dihadirkan karena sudah mendekati pemilu.

“Kami juga harus tahu bahwa politik itu bisa berlapis-lapis. Ada politik yang dalam tataran intelektual bisa kita bicarakan dengan kepala dingin, tapi juga ada politik praktis kalau kita bicarakan kepala dingin banyak yang kepala panas,” ungkapnya.

Menurutnya tokoh-tokoh tersebut saat ini sedang berada dalam percaturan politik pemilihan presiden, sehingga dikhawatirkan jika mengisi kajian akan timbul anggapan menyediakan forum untuk kampanye.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Masjid Kampus UGM Menolak Menghadirkan Tokoh Politik Pilpres untuk Ceramah Selama Ramadan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya