Jogja
Rabu, 11 Juni 2014 - 02:34 WIB

RASKIN TAK LAYAK KONSUMSI : Raskin Buruk Sering Terjadi di Ledoksari, Beras untuk Pakan Ternak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi raskin yang tidak layak konsumsi di Desa Kepek Wonosari Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Padukuhan Ledoksari, Kepek Wonosari Gunungkidul, Suparman mengakui bila adanya raskin tak layak konsumsi seringkali terjadi di wilayah tersebut.

Malahan, sering kali warga di padukuhan itu melaporkan kejadian yang sama. Namun, dikarenakan tak tahu harus melapor kemana, Suparman meminta warga untuk menerima bantuan tersebut.

Advertisement

“Saya tidak tahu mau menggantianya dengan apa? Terpaksa, saya menyuruh warga untuk menerimanya. Ya kalau tidak layak konsumsi, masih bisa digunakan untuk pakan ternak,” ungkapnya, Selasa (10/6/2014).

Dia berpendapat, murahnya harga dirasa menjadi penyebab warga enggan melaporkan apabila ada kejanggalan berkaitan kualitas beras yang disalurkan. Akibatnya, warga jadi tidak enak untuk melaporkan hal itu, dan terpaksa menerimanya. Meski, secara kualitas beras tersebut memang tak layak konsumsi.

“Atas kejadian ini, saya jadi paham. Saat ada pembagiannya tidak sesuai dengan apa yang diatur, misalnya kualitas buruk maka bisa dimintakan gantinya,” papar Suparman.

Advertisement

Untuk diketahui, di Desa Kepek terdapat 289 kepala keluarga penerima manfaat raskin. Tiap bulannya, warga di 10 padukuhan tersebut mendapatkan jatah beras dari Bulog sejumlah 4,3 ton.  Adapun kewajibannya, warga diharuskan mengganti beras tersebut dengan biaya Rp1.600 per kilogram.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif