Jogja
Selasa, 27 Februari 2018 - 13:55 WIB

Ratusan Mitra Gojek Reresik Masjid Pathok Negoro

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mitra Go-Jek area Sleman melakukan pengecetan Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Selasa (27/2/2018). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Ratusan orang berjaket hijau Go-Jek terlihat berkumpul di pelataran Masjid pada Selasa (27/2/2018) pagi.
 
Harianjogja.com, SLEMAN- Ada pemandangan berbeda di Masjid Pathok Negoro Plosokuning. Ratusan orang berjaket hijau Go-Jek terlihat berkumpul di pelataran Masjid pada Selasa (27/2/2018) pagi.

Tak seperti biasanya, para mitra Go-Jek tersebut tidak sedang mengambil orderan. ?

Advertisement

Mitra driver Go-Jek dan mitra dari Go-Life yaitu dari Go-Clean berjumlah 100 orang melakukan bersih-bersih Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Ngaglik.

Masjid itu dibangun pada 1724 silam oleh Kyai Mursodo. Kyai Mursodo merupakan anak dari saudara Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dahulu selain tempat ibadah umat Islam, masjid ini juga berfungsi untuk tempat pengadilan serta penyebaran agama Islam. Saat ini Masjid Pathok Negoro Plosokuning selalu ramai dengan jamaah saat waktu sholat tiba.

Delly Nugraha VP GO-JEK Regional Central Java & DIY menyatakan inisiatif bersih-besih ini berasal dari mitra driver area Sleman yang kemudian disambut baik oleh Go-Jek.

Advertisement

“Para mitra dan talent kami memiliki ide untuk membersihkan serta mengecat masjid sebagai rasa kepedulian terhadap salah satu bangunan bersejarah di DIY. Ide ini kami sambut baik dan tentunya kami apresiasi,” tutur Delly.

Go-Jek sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk memberikan dampak sosial kepada masyarakat, lanjut Delly, selalu mendukung inisiatif yang memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti kegiatan bersih-bersih masjid kali ini.

Harapannya dengan kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk senantiasa menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah di DIY.

Advertisement

Salah satu mitra driver Go-Jek  yang ikut serta dalam kegiatan ini, Istanto mengungkapkan “Masjid ini menjadi bagian dari sejarah Jogja. Awalnya kami komunitas driver Go-Jek  Sleman Sembada ingin berkontribusi dalam merawat masjid ini sebagai salah satu situs bangunan bersejarah. Ternyata dari kantor menyambut baik ide kami ini.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif