Jogja
Senin, 27 Februari 2017 - 08:20 WIB

Ratusan Pelajar Muhammadiyah Ikuti Lomba Berbasis Budaya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERINGATAN HARI GURU

Muhammadiyah Student Creativity Competition (MSCC) Bantul 2017 kali ini lebih berbuansa Nusantara

Harianjogja.com, BANTUL–Berbeda dengan gelaran sebelumnya, Muhammadiyah Student Creativity Competition (MSCC) Bantul 2017 kali ini lebih bernuansa Nusantara.

Advertisement

Jika sebelumnya kegiatan tahunan yang digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bantul itu lebih banyak didominasi kegiatan yang bernafaskan Islam, kali ini pihak panitia lebih banyak menyisipkan kegiatan berbau seni dan kebudayaan Jawa.

Hal itu diakui sendiri oleh Ketua Panitia Sidiq Wahyu. Saat ditemui di sela kegiatan yang digelar di SMK Muhammadiyah 1 Bantul tersebut, Wahyu mengaku, perubahan konsep itu memang baru dilakukannya tahun ini.  “Ini sudah tahun ke-6,” katanya.

Dijelaskannya, kegiatan yang merupakan rangkaian dari Musyawarah Daerah (Musda) IPM Bantul tersebut terdiri dari beberapa lomba yang diikuti oleh 225 orang peserta dari 27 SMP dan SMA sederajat di Bantul. “Tapi sekolah pesertanya memang kami batasi hanya sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah saja,” ucapnya.

Advertisement

Beberapa lomba yang dimaksudkannya adalah lomba geguritan, sesorak, krida sastra, macapat, video bertemakan budaya Jawa, serta satu lomba yang berkaitan dengan penilaian administrasi organisasi Muhammadiyah di tingkat sekolah.

Perubahan konsep itu didasari oleh keresahan pihaknya terhadap perkembangan remaja, khusunya pelajar beberapa tahun terakhir. Dinilainya, pelajar kini seolah larut dalam pengaruh negatif gadget. “Kami berharap, dengan membiasakan mereka pada kegiatan-kegiatan kebudayaan,” tambahnya.

Terpisah, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Muhammadiyah 1 Bantul Taswanto selaku tuan rumah mengaku gembira dengan dipilihnya SMK Muhammadiyah 1 Bantul sebagai tuan rumah MSCC Bantul 2017 tersebut.

Advertisement

Terlebih dengan mengambil tema budaya Jawa, ia berharap banyak kegiatan itu bisa berdampak positif pada perbaikan perilaku siswa. “Budaya Jawa memiliki nilai yang sangat luhur. Jika ini terimplementasikan dalam pribadi siswa, saya yakin bisa berdampak positif pada karakter siswa itu sendiri,” kata Taswanto saat ditemui di ruangannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif