Jogja
Minggu, 4 Juni 2017 - 21:19 WIB

Ratusan Petasan Disita di Stadion Sultan Agung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Gigih Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Tak ingin kecolongan jatuhnya korban lagi, pihak kepolisian terus menggencarkan razia terhadap petasan

 
Harianjogja.com, BANTUL –Tak ingin kecolongan jatuhnya korban lagi, pihak kepolisian terus menggencarkan razia terhadap petasan. Upaya yang mereka lakukan adalah dengan operasi di titik-titik keramaian yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk berpesta petasan.

Advertisement

Salah satunya adalah yang dilakukan oleh gabungan tiga polsek sekaligus, yakni Polsek Pleret, Jetis, dan Sewon di kompleks Stadion Sultan Agung, Minggu (4/6/2017), sekitar pukul 04.30 WIB.

Sejak awal pihak kepolisian memang sudah memetakan, kawasan stadion yang biasa digunakan sebagai markas Persiba Bantul dan PSIM Jogja itu menjadi salah satu titik paling rawan.

“Warga biasa berkumpul di kompleks stadion setelah sahur,” kata Kapolsek Jetis AKP Mega Tetuko kepada wartawan, Minggu (4/6/2017).

Advertisement

Kendati banyak warga yang melarikan diri setelah melihat anggota kepolisian datang, para petugas tetap sempat mengamankan ratusan petasan berbagai ukuran dari tangan warga. Mega mengatakan, petasan itu hampir semua disitanya dari warga yang berasal dari kalangan anak muda dan pelajar.

Dari seluruh barang bukti yang berhasil disita, terdapat tujuh petasan masing-masing berukuran diameter 8 centimeter (cm), tujuh petasan berukuran diameter 4 cm, 28 petasan ukuran diameter 3 cm serta ratusan petasan cabai.

“Petasan yang berukuran besar rata-rata buatan mereka sendiri. Semuanya kita amankan di polsek untuk kita musnahkan. Sementara itu, mereka yang kedapatan membawa petasan langsung kita berikan pembinaan,” terangnya.

Advertisement

Terkait hal itu, Mega mengimbau kepada para orang tua dan tokoh masyarakat untuk bersama ikut mengingatkan dan melakukan pembinaan kepada anak-anak mereka. Pasalnya, selain dilarang pemerintah, petasan juga sangat membahayakan keselamatan bagi pembuat maupun orang lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif