Jogja
Jumat, 19 November 2021 - 17:06 WIB

Rawan Ambruk, Sejumlah Baliho di Bantul Dirobohkan

Catur Dwi Janati  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi baliho ambruk. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, BANTUL — Sejumlah baliho atau reklame di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dirobohkan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) BB, Jumat (19/11/2021). Baliho-baliho itu dirobohkan karena dianggap berisiko atau berpotensi ambruk saat cuaca ekstrem melanda.

Sebelum merobohkan baliho atau reklame itu, Satpol PP Bantul mengaku telah memberikan peringatan selama sepekan. Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta, menjelaskan bila perobohan sudah mulai dilakukan pekan ini oleh tim Satpol PP Bantul karena telah melewati waktu konfirmasi.

Advertisement

“Kemarin [Kamis, 18 November 2021] ada beberapa titik yang sudah dirobohkan. Baik oleh pemiliknya ataupun mungkin oleh Satpol PP bekerja sama dengan pihak ketiga karena keterbatasan alat,” terangnya, Jumat.

Baca juga: Awas! Belasan Baliho di Bantul Rawan Ambruk

Perobohan baliho rawan dilakukan Satpol PP tidak secara tiba-tiba. Sebelumnya informasi peringatan telah ditempel langsung di baliho rawan. Pemilik baliho punya waktu sepekan untuk melakukan konfirmasi maupun merapikan.

Advertisement

Kini setelah sepekan berlalu, Satpol PP mulai melakukan perobohan baliho. “Sudah melewati batas konfirmasi, tetapi sebelum dirobohkan akan tetap kami konfirmasi. Kalau memang tidak ada tindak lanjutnya dari pemilik nanti akan kita robohkan dari Satpol PP,” tandasnya.

“Harapannya upaya mitigasi ini menghindari robohnya reklame saat musim hujan. Sehingga pemilik bisa merobohkan balihonya sendiri, jangan sampai dirobohkan oleh alam karena berisiko tinggi,” tegasnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem : Baliho di Sleman Roboh Menimpa Ibu yang sedang Menyusui

Advertisement

Setidaknya ada 10-15 baliho dan reklame di wilayah Piyungan dan Banguntapan, Bantul yang sejak pekan lalu telah dipasangi tanda peringatan. Dari aspek konstruksi, Satpol PP mengamati keadaan besi penyangganyanya dan bahan penopangnya, sambungan-sambungan diperiksa apakah kondisinya masih lekat atau membahayakan.

“Sehingga kita imbau kepada para pemilik yang sekiranya memang sudah kita diperingati, dicek kerawanan balihonya,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif