SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo, Hamam Cahyadi mendesak Pemkab mengkaji rencana relokasi pedagang ke pasar Percontohan Sentolo. Pasalnya relokasi yang dipaksakan rawan menuai konflik.

“Kalau hal itu dipaksakan tentu akan terjadi konflik sosial di antara para pedagang. Masalahnya, jumlah kios yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pedagang di pasar lama,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (2/5).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut dia, ada dua kemungkinan yang terjadi seputar relokasi. Jika pedagang dipaksa pindah, sementara kios jumlahnya terbatas tentu akan terjadi persaingan. Sementara jika tidak ingin terjadi konflik, pengerjaan pasar itu harus dirampungkan secara keseluruhan, baru dilakukan pemindahan semua pedagang.

“Pemkab harus memilih dua opsi itu. Sulit memang, tapi itulah konsekuensinya,” tandasnya.

Dia pun merasa pesimistis penggerjaan pasar berskala nasional itu dapat dilanjutlan sampai bisa mencukupi kebutuhan kios seluruh pedagang. Pasalnya anggaran untuk melanjutkan pembangunannya tidak ada. Selama ini Pemkab hanya menggantungkan kucuran dari pemerintah pusat dan provinsi saja. Padahal aliran dana dari keduanya juga belum bisa diharapkan.

“Untuk proses melanjutkan proyek ini saja sepertinya provinsi baru memberi dana sebesar Rp1 miliar. Tentu ini sebuah kondisi sulit,” paparnya melanjutkan.

Sebelumnya beberapa pedagang di Pasar Sentolo mencoba menyampaikan aspirasi ke Pemkab. Pada intinya pedagang menolak pindah jika prakteknya cuma relokasi setengah-setengah.

Gunawan, salah satu perdagang di pasar itu merasa enggan pindah karena sudah memiliki pelanggan tetap di tempatnya saat ini.

“Kalau pindah ya harus semuanya biar adil,” paparnya.

Sumarni, salah satu penjual sayuran di pasar lama justru merasa khawatir pasar percontohan justru akan mematikan pasarannya.

“Saya mending tidak usah pindah saja. Apalagi kalau masih ada sebagian pedagang yang masih ada di sini, tentu pembeli lebih suka tetap di sini. Kecuali bila pindahnya semua pedagang, apa boleh buat,” paparnya terpisah.

Adapun Pasar Percontohan Sentolo awalnya diwacanakan bakal menjadi salah satu perwajahan Kulonprogo dalam perjalanan menyambut megaproyek. Pasar yang berdiri di atas tanas kas Desa Salamrejo seluas 1,8 hektar itu mulai dibangun pertengahan Oktober silam. Februari lalu pembangunan tahap pertama telah usai, namun baru bisa menyelesaikan 50 kios saja. Pembangunan tahap awal waktu itu anggarannya Rp6 miliar. (Arif Wahyudi/Harian Jogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya