SOLOPOS.COM - Api tampak membumbung tinggi saat membakar bubuk mercon berikut bahan sumbu mercon saat dimusnahkan oleh Satbrimob Polda DIY di Lapangan Pandowoharjo, Sleman, Selasa (21/6/2016).(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Razia petasan dilakukan di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Bubuk mesiu yang disita dari penjual petasan, Rendra Yogi Setiawan, 24, warga Sorogenen II RT07/RW02 Purwomartani, Kalasan, Sleman akhirnya dimusnahkan. Tersangka dan penyitaan barang bukti dilakukan akhir pekan lalu.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Rendra ditangkap di sebuah warung Bakmi Jalan Magelang  Km. 6 Sendangadi, Mlati, Sleman saat menjual 25 kilogram bahan peledak yang biasa digunakan untuk mercon. Barangbukti itu selanjutnya dimusnahkan oleh Tim Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY di Lapangan Pandowoharjo, Sleman, Selasa (21/6/2016) pagi.

Kasubden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY AKP Suripto menjelaskan bubuk mesiu yang kerap disebut dengan istilah silver powder dan masuk kategori berdaya ledak ringan. Bahan itu diakuinya memang kerap dipakai untuk mercon. Proses pemusnahan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) internasional.

Untuk melakukan pemusnahan, petugas membawa bungkusan mesiu itu ke Lapangan Pandowoharjo. Selanjutnya petugas Jibom membuat parit kecil dengan kedalaman tak lebih dari 10 sentimeger di tengah lapangan dengan membentuk huruf U panjang sekitar 10 meter dan lebar tiga meter. Selanjutnya bubuk mercon itu dimasukkan ke dalam parit tersebut hingga seluruhnya penuh.

Setelah itu petugas membuat sumbu panjang sekitar 10 meter dari kabel yang dihubungkan dengan galvano meter. Dari galvano meter itulah, kemudian api bisa dipantik dengan menggunakan arus listrik hingga menjalar ke bubuk mesiu yang langsung diikuti dengan kepulan asap dan api membumbung tinggi. Api kemudian membakar seluruh mesiu yang tersemai di dalam parit berikut lembaran sumbu mercon itu tanpa disertai ledakan.

“Metode ini bahan peledak dimusnahkan dengan pemantik batrai yang berarus listrik. Itu sudah  SOP internasional sehingga aman,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya