Jogja
Rabu, 16 Mei 2012 - 10:04 WIB

RAZIA POLISI di Gunungkidul Dinilai Tak Wajar

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Razia ilustrasi

Razia ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Seringnya polisi menggelar operasi tertib lalu lintas di sejumlah lokasi termasuk jalur wisata Gunungkidul akhir-akhir ini memancing kritik dari sejumlah kalangan. Operasi tersebut dinilai tidak wajar dan tidak lagi efektif untuk mengatur arus lalu lintas.

Advertisement

Sejumlah lokasi yang sering menjadi sasaran operasi polisi adalah Jalan Raya Wonosari-Semanu, tepatnya kawasan pabrik pengolahan batu di Mijahan, Jalan Raya Wonosari-Karangmojo di perbatasan Desa Selang dan Desa Bendungan Karangmojo dan tikungan Sokerti di permakaman Playen.

Jalur wisata Jalan Baron, tepatnya di kawasan bulak Mulo juga menjadi lokasi razia. Selain itu, di Jalan Tentara Pelajar tepatnya di jalan menikung Trimulyo Kepek juga sering mengejutkan pengendara kendaraan melalui operasi lalu lintas.

Advertisement

Jalur wisata Jalan Baron, tepatnya di kawasan bulak Mulo juga menjadi lokasi razia. Selain itu, di Jalan Tentara Pelajar tepatnya di jalan menikung Trimulyo Kepek juga sering mengejutkan pengendara kendaraan melalui operasi lalu lintas.

“Paling kerap saya jumpai di sepanjang jalur utama Wonosari-Jogja. Dari arah Jogja mulai masuk Jembatan Kali Pentung, masuk Hutan Bunder dan kawasan kota Wonosari depan gedung Persatuan Djamaah Haji Indonesia Siyono Wetan, Logandeng Playen,” kata Supadmo, warga Playen kepada Harian Jogja, Selasa (15/5).

Ia mengaku sering serba salah saat melewati jalur tersebut.

Advertisement

Hartoyo, warga Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari mengungkapkan seringnya operasi di jalur pariwisata menuju pantai selatan.

“Sering saya dengar pengunjung mengeluh karena operasi itu,” ujar Hartoyo ditemui terpisah.

Sebelumnya beberapa umat gereja juga mengeluh tentang operasi helm standar pada malam hari di kawasan pusat Kota Wonosari sebelum jam misa dan kebaktian malam.

Advertisement

“Sepertinya terlalu rajin, padahal Wonosari itu sempit. Orang-orangnya juga itu-itu saja lain kalau dibandingkan Jogja atau Sleman,” ungkap Lukas Didit umat Gereja Kristen Jawa Wonosari.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin dikonfirmasi Harian Jogja mengatakan operasi tertib lalu lintas selama ini digelar sebagai kebijakan untuk ketertiban lalu lintas.

“Tidak hanya untuk ketertiban lalau lintas namun juga untuk mempersempit ruang gerak pelaku pencurian, termasuk pencurian kendaraan bermotor,” kata Ihsan melalui ponselnya.

Advertisement

Terpisah anggota komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugraha mengaku berulang kali menyampaikan masukan kepada Polres Gunungkidul terkait dengan maraknya operasi lalu lintas dan penginapan. Menurut Heri, razia polisi kurang sejalan dengan upaya promosi wisata.

“Kegiatan itu justru membuat kunjungan pariwisata makin ambruk karena merasa tak nyaman. Paling tidak untuk Sabtu dan Minggu operasi polisi bisa direm,” terang Heri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif