SOLOPOS.COM - Calon Logo Baru Jogja (twitter)

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk tim 11 yang bertugas menyeleksi 10 logo dan tagline terbaik untuk keperluan re-branding yang kemudian akan disampaikan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pemda juga menyediakan apresiasi atau hadiah senilai Rp200 juta kepada warga DIY yang menyumbangkan logo dan tagline terbaik untuk keperluan re-branding.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hal itu mengemuka dalam acara Urun Rembug Re-branding Jogja di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Danurejan, Jl. Malioboro, Jogja, Selasa (18/11/2014) malam.

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto dan Asisten II Setda DIY bidang Ekonomi dan Pembangunan Didik Purwadi.

Nilai sebesar Rp200 juta tersebut merupakan apresiasi dari Pemda DIY bagi 10 karya terbaik dari warga yang memberikan sumbangan logo dan tagline untuk re-branding DIY.

Dalam acara Urun Rembug tersebut, Pemda DIY juga memperkenalkan anggota Tim Sebelas yang bertugas merumuskan tagline dan logo.

Tim Sebelas yang dikoordinatori oleh mantan Walikota Jogja Herry Zudianto itu terdiri atas para “relawan logo”. Mereka antara lain budayawan Butet Kertarajasa, kurator Ong Hari Wahyu, Dosen ISI Sumbo Tinarboko, Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (P3I) DIY Arif Budiman, Bos Dagadu M. Noor Arief, Ketua Amikom Suyanto, Kill DJ Marzuki Muhammad, dan perwakilan dari Mark Plus.

“Ini terbuka buat siapa saja yang merasa cinta dengan Jogja. Jogja akan sangat dewasa menerima masukan kalau ternyata sumbangsih [logo dan tagline] yang terbaik itu bukan dari orang Jogja,” ujar Arif.

Tavip Agus Rayanto menjelaskan Pemda DIY dana sebesar Rp1,5 miliar untuk proses pembuatan logo dan tagline baru re-branding Jogja oleh perusahaan marketing Mark Plus milik pakar marketing terkemuka Hermawan Kertajaya belum diturunkan.

Tavip mengakui pihaknya menjalin kerja sama dengan Mark Plus untuk membuat logo dan tagline baru DIY melalui mekanisme swa kelola alih-alih tender.

Keterbatasan waktu membuat pihaknya akhirnya memutuskan mekanisme swa kelola alih-alih tender dalam menentukan rekanan untuk pembuatan brand baru DIY.

Untuk rencana tersebut, pihaknya telah menganggarkan dana Rp1,5 miliar yang diambil dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DIY.

Hermawan dan timnya telah bekerja menghasilkan sebuah logo baru Jogja dengan beberapa tagline termasuk salah satu di antaranya New Life New Harmony. Namun pada perkembangannya, brand baru Jogja yang diperkenalkan oleh Hermawan dan Pemda DIY pada bulan lalu mendapatkan reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat.

“Anggarannya Rp1,5 miliar. Kemudian ada dinamika sehingga itu memang tidak semuanya kami gunakan. Bahkan sampai hari ini pun, yang namanya honorarium itu [pembuatan brand], Mark Plus belum terima,” ujar Tavip.

Lebih lanjut Tavip mengemukakan bahwa Hermawan sebetulnya enggan menerima bayaran untuk jasa membuat logo dan tagline. Namun demikian, ujarnya, Sultan tetap menilai perlu ada penghargaan atas jasa tersebut. “Pak Gubernur menghargai yang namanya kerja,” ujarnya.

Seiring dengan perkembangan dinamika terkait re-branding DIY, pemda akhirnya membuka ruang selebar-lebarnya bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi memberikan sumbangsih logo dan tagline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya