Jogja
Minggu, 27 Mei 2012 - 15:15 WIB

REFLEKSI GEMPA JOGJA: HTI Gelar Pengajian dan Zikir Bersama

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL–Bertepatan dengan momentum refleksi enam tahun gempa Jogja 2006, Pengajian Keluarga Sakinah HTI menggelar pengajian akbar, doa, dan zikir bersama di Masjid Manunggal, Bantul, Minggu (26/5) pagi.

Pada 27 Mei 2006 silam, gempa berkekuatan 5,9 skala ritcher (SR) yang berpusat di sesar Opak-Oyo di wilayah Kecamatan Pundong, Bantul, merenggut lebih dari 5.000 nyawa dan merusak sekitar 570.000 rumah di wilayah Provinsi DIY dan Jawa Tengah.

Advertisement

Meski sudah genap enam tahun berlalu, warga diminta waspada karena gempa masih bisa terjadi kapan saja.

“Sudahkah kita bersiaga?” kata Ketua Pengajian Keluarga Sakinah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) se-Kabupaten Bantul, Sri Kamtini Rosyidah kepada Harian Jogja, Minggu (27/5).

Menurut Sri, gempa dahsyat kala itu telah menyadarkan banyak orang bahwa maut sangat dekat dan bisa menghampiri sewaktu-waktu. Namun, seiring berjalannya waktu, kesadaran itu lambat laun mulai luntur.

Advertisement

“Kebebasan berpikir dan berperilaku mulai meracuni kehidupan remaja. Kehidupan keluarga mulai jauh dari Islam,” ujarnya.

Pengajian akbar yang dihadiri sekitar 1.000 peserta dari kalangan ibu dan remaja putri dari sejumlah Kecamatan di Bantul itu menghadirkan dua ustazah kondang, Titin Erliyanti dan Lies Arifah. Selain memandu doa dan zikir, kedua ustazah itu juga berceramah tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif