Jogja
Selasa, 5 Agustus 2014 - 07:45 WIB

Regenerasi, Pergelaran Ketoprak Kolosal 2014 Bakal Digelar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa seniman dan pengamat seni tradisi penggagas Pergelaran Kethoprak Kolosal saat memberikan keterangan kepada pers di Taman Budaya Yogyakarta, Senin (4/8/2014) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Resah dengan mandegnya regenerasi pergelaran seni kethoprak, beberapa seniman Jogja berinisiatif menggelar pertunjukan ketoprak dengan konsep tak biasa.

Seperti dikatakan Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Diah Tutuko Suryandaru, pada 9-10 Agustus 2014, pihaknya akan menyajikan dua pertunjukan dengan konsep yang berbeda, yakni masing-masing ketoprak konvensional dan ketoprak eksperimental. Ia mengakui penyelenggaraan pertunjukan yang tak biasa ini memang bertolak dari pemikiran untuk menghidupkan seni ketoprak di Jogja yang hingga kini dirasanya kurang berkembang.

Advertisement

“Ketoprak kolosal nyaris tak pernah diselenggarakan. Padahal Yogyakarta kan gudangnya seniman kethoprak,” ucapnya saat menggelar jumpa pers di TBY, Senin (4/8/2014) siang.

Dengan menggelar dua pertunjukan dengan konsep yang berbeda , diharapkan dapat mengembangkan seni ketoprak sekaligus memberikan pencerahan kepada generasi muda terhadap seni tradisi tersebut. Meski digelar dengan konsep yang berbeda, kedua pertunjukan itu pada dasarnya berangkat dari naskah yang sama, yakni Sumunaring Surya Ing Gagat Rahina karya SH Mintardja.

“Pertunjukan hari pertama [9/8/2014] akan digelar secara konvensional dengan judul sama dengan naskah aslinya,” ungkap Diah.

Advertisement

Adapun untuk hari kedua, pertunjukan akan digelar dalam konsep eksperimental dengan menggunakan judul Lingsir. Rencananya, pertunjukan hari kedua ini nantinya akan dilakonkan dengan menyisipkan berbagai aspek inovasi pertunjukan seperti ligthing, make up artist, hingga fleksibilitas naskah.

“Tetapi tetap kami berusaha tidak menghilangkan esensi utama dari kethoprak itu, seperti misalnya tembang,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif