Jogja
Rabu, 9 Agustus 2023 - 17:18 WIB

Rektor UMY Tegaskan Mahasiswanya yang Dimutilasi Tak Lakukan Penelitian LGBT

Jumali  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjalani rekonstruksi di kawasan sebuah rumah indekos di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (8/8/2023) (ANTARA/Luqman Hakim)

Solopos.com, BANTUL — Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Gunawan Budiantoo menegaskan kematian salah satu mahasiswanya, Redho Tri Agustian, tidak ada hubungannya dengan perilaku menyimpang atau berkaitan dengan perilaku lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) seperti yang diduga sebelumnya.

Dia juga menegaskan bahwa mahasiswa berusia 20 tahun itu tidak sedang melakukan penelitian mengenai kelompok LGBT. Meski demikian, dia menyampaikan mahasiswa tersebut memang banyak melakukan penelitian.

Advertisement

“Dia memang banyak penelitian, kemarin dapat juga hibah penelitian dari lembaga kemahasiswaan. Topik LGBT masih belum kita temukan, karena itu hanya dari diskusi dengan teman-temannya,” ungkap Prof Gunawan, ditemui wartawan usai pembukaan The 7th International Conference on Sustainable Innovation (ICOSI), Rabu (9/8/2023).

Gunawan menyebut Redho bahkan mendapatkan hibah penelitian dengan tema young entrepreneur dan didapuk sebagai ketua tim. Timnya berhasil meraih posisi kedua dan akan dilombakan secara nasional, tetapi ketika diumumkan, Redho diketahui telah hilang.

Saat ini, kata dia, tim kuasa hukum dari UMY telah mendampingi keluarga korban, usai polisi memastikan DNA korban. Selain itu, pihak kampus juga ikut mendampingi dan membiayai kepulangan jenazah korban ke kota asal, Pangkal Pinang, pada Jumat (4/8/2023) lalu.

Advertisement

Ke depan, tim kuasa hukum UMY akan tetap mendampingi keluarga korban hingga vonis dijatuhkan kepada pelaku. Gunawan berharap pengadilan mengungkap lebih banyak fakta hukum mengenai kasus ini.

“Mudah-mudahan pengadilan nanti akan mengungkap lebih banyak fakta hukum yang selama ini gelap. Tapi itu kan ranah polisi, kampus tidak akan pernah punya kemampuan untuk ke sana,” ungkapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Korban Mutilasi di Sleman Tidak Lakukan Penelitian LGBT

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif