SOLOPOS.COM - Arak-arakan pedagang buah Purwosari, Jumat (22/8/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Relokasi PKL RSUP Dr Sardjito hanya berlaku untuk 115 orang.

Harianjogja.com, SLEMAN-Soal daya tampung di lokasi baru Pedagang Kaki Lima (PK) depan RSUP Dr Sardjito, Kepala Dinas Pasar (Dinpar) Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani mengatakan pihaknya telah menghitung PKL yang rata-rata sudah lama berjualan di depan RSUP Dr.Sardjito.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

“Kami mendata 115 PKL. Kalau ada yang baru lagi, itu tidak bisa ikut ditampung,” ujarnya, saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (1/2/2015) pagi.

Endah menambahkan, PKL yang sebelumnya sudah punya hak lapak di PKL Resto sementara ini kembali berjualan di luar selama proses pembangunan berlangsung. Namun, setelah pembangunan selesai, mereka harus kembali ke dalam. “Yang punya lapak di luar dan di dalam, cuma dihitung satu untuk masuk ke dalam. Memang harus ada pemerataan,” katanya menjelaskan.

Jika seluruh PKL sudah menempati Resto PKL di bagian utara RSUP Dr.Sardjito, Endah yakin para pegawai, pengunjung dan tamu, hingga para penunggu pasien otomatis mencari makan di sana. Desain Resto PKL juga berusaha dirancang agar membuat penjual dan pembeli sama-sama merasa nyaman.

“Selain meja dan kursi di depan lapak, kita sediakan juga selasar yang bisa dipakai untuk tempat makan,” papar Endah.

Endah menegaskan nantinya tidak boleh ada PKL yang berjualan di depan rumah sakit lagi. Dia pun menolak permintaan pedagang yang ingin tetap diizinkan berjualan di luar walau hanya pada jam tertentu.

“Tidak bisa [jualan di luar]. Percuma kita menyediakan tempat kalau tetap ada yang jualan di depan rumah sakit,” ucapnya kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya