SLEMAN—Sejumlah warga Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan berkeras menolak relokasi. Sebagian besar warga yakin tinggal di kawasan zona merah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III selama status Gunung Merapi tetap waspada.
Jumlah warga Kalitengah diperkirakan lebih dari 200 jiwa yang tersebar di Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul.
Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler
Yati, pemilik toko kelontong di Kalitengah Kidul menuturkan, warga masih berkeras tidak mau direlokasi. Selain karena alasan sudah terbiasa bekerja di wilayah tempat tinggalnya, warga juga khawatir akan terlunta-lunta di area relokasi.
“Tanah relokasi itu kan milik pemerintah, saya rasa wajar kalau warga merasa takut jika sewaktu-waktu tanah tersebut ditarik lagi suatu saat dan malah jadi masalah,” jelasnya kepada Harian Jogja, Rabu (23/5).
Menurut dia, beredar kabar di kalangan warga, dalam kurun waktu dua tahun ini, pemerintah akan terus membujuk warga agar bersedia direlokasi dengan berbagai cara, mulai dari berdiskusi, mengadakan sosialisasi, dan sebagainya.
Hal senada juga diutarakan, Sri, 35, warga Kalitengah Lor, yang berkeras untuk tidak pindah kendati pemerintah terus membujuk.
“Pertimbangan saya, ini tanah kelahiran dan bisa jadi warisan anak cucu, kalau pindah ke tempat relokasi, tidak punya tanah seperti di sini, belum lagi dengan mata pencaharian warga yang sudah terbiasa dicari di wilayah Kalitengah,” terangnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Urip Bahagia mengungkapkan, pihaknya belum dapat memberi penjelasan terkait kebijakan relokasi bagi warga Kalitengah. “Yang jelas saat ini kami masih memberi ruang pada warga untuk berpikir,” tegasnya.(ali)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
