SOLOPOS.COM - Monumen Serbuan Kotabaru 7 Oktober 1945. (JIBI/Harian Jogja/Seejogja)

Harianjogja.com, JOGJA–Peristiwa bersejarah serbuan Kota Baru ternyata tidak dikenal masyarakat Jogja terutama generasi muda. Letnal Kolonel Marinir (Purn) Djamin, Wakil Ketua Dewan Harian Cabang Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan 45 mengungkapkan pihaknya khawatir semangat 45 di tubuh masyarakat Indonesia khususnya Jogja bakal hilang.

Alasannya, tidak banyak masyarakat yang tahu hari-hari bersejarah perjuangan para pendahulu. Sebagai contoh, peristiwa serangan Kotabaru, peristiwa lokal DIY yang tidak banyak diketahui.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Di sekolah mungkin banyak yang tidak diajarkan. Jangankan generasi muda, banyak juga orang dewasa yang kami tanya tidak tahu,” ucap dia kepada Harian Jogja di sela-sela sarasehan kejuangan 45 di Gedung Juang 45, Kamis (26/9/2013).

Alma Fitra, salah satu siswi SMP Muhammadiyah, peserta sarasehan mengaku tidak pernah diajarkan serangan Kotabaru di sekolah. Begitu pula, Fema Puri, siswi SMK 6 Jogja yang juga mengakui tidak mengetahui.

Peristiwa Serbuan Kotabaru ini ditandai dengan menyerahnya tentara Jepang kepada pejuang Indonesia pada 7 Oktober 1945, serta berhasil menguasai seluruh persenjataannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya