Jogja
Rabu, 7 September 2011 - 08:57 WIB

Rencana revitalisasi titik nol resahkan pemerhati BCB

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Rencana revitalisasi titik nol kilometer Jogja meresahkan pemerhati benda cagar budaya (BCB) DIY. Kawasan titik nol kilometer rencananya akan dijadikan kawasan museum dan dibuka untuk wisatawan.

Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA) Jhohannes Marbun terang-terangan mengaku resah dengan rencana revitalisasi Malioboro. Menurutnya, rencana penataan yang digagas dinilai dapat mengubah tata ruang yang dulunya merupakan kawasan perdagangan zaman Belanda itu.

Advertisement

Jhohannes mengatakan, wacana penataan kawasan cagar budaya di kawasan titik nol kilometer dan kawasan Malioboro dinilai lebih banyak menggagas kawasan untuk peningkatan ekonomi dan bisnis. “Sepertinya banyak memakai perspektif ekonomi bukan dari budaya. Ini menyimpang dari visi Jogja sebagai kota budaya dn DIY yang mempertahankan BCB,” ujarnya, Selasa (6/9).

Ia menambahkan, bila penataan kawasan cagar budaya tersebut cenderung dirancang atas dasar perspektif ekonomi, maka dampak kurang baik yang dimungkinkan muncul adalah budaya konsumtif masyarakat. Sebaliknya, jika dikaji melalui perspektif budaya dan seni, maka penataan akan berorientasi pada pelestarian nilai-nilai sejarah.

Terpisah, Ketua Jogja Investor Forum (JIF), GBPH Hadiwinoto mengatakan, BCB di kawasan titik nol kilometer memang sebaiknya perlu ditata. Disampaikannya beberapa waktu lalu, kawasan tersebut dalam jangka panjang dipersiapkan menjadi komplek museum diantaranya Kantor Pos Besar, Bank BNI 1946, Bank Indonesia, dan bekas bioskop di kawasan itu.

Advertisement

Bangunan di empat titik perempatan kota Jogja itu menurutnya jika digagas menjadi museum yang terbuka untuk pengunjung akan mendukung keberadaan Jogja sebagai kota tujuan wisata. Terlebih, bangunan-bangunan tersebut berada tidak jauh dari kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, Beteng Vredeburg, dan Taman Pintar.(Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif