Jogja
Jumat, 29 Maret 2013 - 20:42 WIB

Rencana Taman Parkir Krakal Masih Digodok

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

GUNUNGKIDUL—Rencana pembangunan lokasi parkir di Pantai Krakal untuk menampung seluruh kendaraan terus bergulir. Saat ini, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul tengah mematangkan rencana sebelum memulai menjalankan proyek senilai Rp3,8 miliar itu.

Advertisement

Kepala Disbudpar Gunungkidul Sujarwo kepada Harian Jogja, Selasa (26/3) mengatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan berbagai rapat perencanaan sebelum benar-benar merealisasikan proyek itu. Meskipun begitu, dia memastikan pembuatan taman parkir di lahan seluas empat hektare itu pasti terwujud.

Rencananya, taman parkir akan dibangun di areal Pantai Krakal untuk memecah arus pengunjung yang selama ini terus membanjiri Pantai Baron dan Indrayanti. Keramaian membuat jalur menuju Indrayanti kerap penuh sesak dan terjadi penumpukan arus kendaraan.

Selain itu, rencana pembangunan taman parkir ini juga merupakan salah satu dari proyek pengembangan Krakal sebagai pantai percontohan yang bebas kendaraan dan berfasilitas lengkap. Secara keseluruhan, proyek ini rencananya akan menelan anggaran senilai total Rp40 miliar. “Perencanaannya tidak bisa sembarangan, jadi masih akan kami matangkan terlebih dahulu,” ungkap Sujarwo.

Advertisement

Sementara itu, terkait pengembangan lokasi wisata alam selain pantai yang dikelola pemerintah, Sujarwo mengatakan, saat ini terdapat dua lokasi wisata alam non-pantai yang sedang dikelola dan akan dikembangkan, yaitu wisata Gua Cerme yang berada di perbatasan Gunungkidul-Bantul, dan Gunung Gambar di Dusun Gempol, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen.

Sujarwo menampik anggapan bahwa pemerintah hanya fokus pada wisata pantai dan menyisihkan dua objek wisata lainnya. Menurutnya, baik wisata pantai, Gunung Gambar maupun Gua Cerme mendapatkan porsi yang seimbang dan bersama-sama mengalami pengembangan. “Tidak ada yang disisihkan, semua berjalan bersama,” tegasnya.

Terpisah, pelaku pariwisata Gunungkidul Aminudin Aziz mengatakan, dirinya berharap pemerintah bisa tetap mengedepankan faktor pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan lokasi wisata. “Misalnya untuk pengelolaan lokasi parkir bisa dengan melibatkan masyarakat desa setempat,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, menurutnya pengembangan lokasi wisata dengan melibatkan masyarakat dapat menjadi keuntungan tersendiri karena banyak wawasan dan kearifan lokal masyarakat yang bisa turut menambah daya tarik wisata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif