SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kredit (JIBI/Harian Jogja/bisnis.com)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Lintah darat mulai menyasar para pedagang buah di Pasar Sore, Dusun Kerjan Desa Putat, Kecamatan Patuk.

Tokoh Masyarakat Dusun Kerjan, Rudjiyo, mengungkapkan para pedagang buah terpaksa utang kepada rentenir untuk modal usaha. Ada lebih dari 20 pedagang yang berutang bahkan sampai puluhan juta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Hampir setiap hari rentenir mendatangi pedagang,” kata Rudjiyo, Minggu (26/1/2014).

Menurut Rudjiyo, pedagang tidak memiliki pilihan lain kecuali meminjam kepada rentenir meski bunganya cukup tinggi melebihi koperasi dan bank resmi. Alasannya, pedagang membutuhkan modal untuk usaha.

Setelah meminjam, pedagang buah di Sore harus mengangsur utang setiap hari. “Jadi keuntungan jualan ya habis untuk membayar utang,” ucap Rudjiyo.

Dia berharap pemerintah memperhatikan nasib para pedagang.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Pertambangan dan Energi Sumber Daya Manusia Gunungkidul Siwi Iriyani mengakui masih banyak pedagang yang memanfaatkan bank keliling alias lintah darat untuk keperluan modal.

Siwi mengaku dinasnya sudah sering menyosialisasikan kepada pengusaha kecil menengah untuk memanfaatkan koperasi dan lembaga perkreditan dengan bunga yang lunak dari perbankan.

“Kami minta pedagang untuk memanfaatkan program kredit lunak dari bank atau koperasi,” kata Siwi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya