Jogja
Selasa, 15 Desember 2015 - 12:55 WIB

RENTENIR DI GUNUNGKIDUL : Empat Dusun di Patuk Bebas Rentenir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Rentenir di Gunungkidul terus diperangi, empat dusun ini sudah menyatakan bebas rentenir

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Empat dusun di Kecamatan Patuk dikembangkan menjadi Dusun Bebas Rentenir. Sedianya pada 2016, pemerintah kecamatan setempat akan mengembangkan dua dusun lagi, untuk dideklarasikan sebagai Dusun Bebas Rentenir.

Advertisement

Camat Kecamatan Patuk, Haryo Ambar Suwardi pada Senin (14/12/2015) menjelaskan, program yang dikembangkan sejak 2014 tersebut, saat ini sudah dilaksanakan di empat dusun, antara lain Dusun Jatikuning, Desa Ngoro-Oro, Dusun Pengkok, Desa Pengkok, Dusun Ngembes dan Dusun Sumber Tetes Patuk. Program ini diawali dengan adanya keprihatinan, atas banyaknya warga di Patuk yang terjerat rentenir.

“Kami mengembangkan program Dusun Bebas Rentenir ini untuk menjauhkan masyarakat dari kerugian akibat tekanan dari rentenir,” ujar Haryo saat ditemui di kompleks Perkantoran Pemkab Gunungkidul.

Menurutnya, praktek rentenir ini sudah cukup lama terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sang rentenir secara terang-terangan menawarkan pinjaman berbunga tinggi kepada masyarakat.

Advertisement

Akibatnya, banyak warga yang sampai kesulitan membayar utang mereka, hingga harus menjual pekarangannya. Selain itu akibat praktek tersebut, banyak usaha warga yang gulung tikar.

Untuk menanggulanginya, maka pihaknya mengawali langkah dengan berupaya memberikan penyadarakan kepada warga supaya tidak lagi terjerat praktek rentenir. Pemerintah menggandeng Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM untuk menggelontorkan program pinjaman ke masyarakat.

Selain itu, pemerintah kecamatan juga mendorong pelaku perbankan agar memberikan kemudahan bagi warga yang hendak mengajukan kredit. Dengan upaya tersebut, secara perlahan, warga mulai melepaskan diri dari praktek rentenir.

Advertisement

Ia menambahkan, sejak dilaunching pada 2014 lalu, program ini banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat. Diharapkan, kedepan, program tersebut bisa dilaksanakan di semua dusun. Salah satu program yakni mengembangkan koperasi dusun. Dengan begitu, nantinya warga bisa mengajukan pinjaman langsung ke koperasi dan tidak lagi terjerat praktek rentenir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif