SOLOPOS.COM - Suasana saat penempelan surat peringatan II oleh Satpol PP Bantul yang didampingi oleh aparat Polsek Kretek, Koramil, dan perwakilan Pemdes di kawasan Cemara Sewu, Desa Parangtritis, Senin (31/10/2016) pagi. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Restorasi Gumuk Pasir masih seputaran pembongkaran bangunan

Harianjogja.com, BANTUL — Setelah Surat Peringatan I tak digubris oleh warga penghuni zona inti gumuk pasir di kawasan Cemara Sewu, pihak Satpol PP akhirnya melayangkan surat peringatan II, Senin (31/10/2016) pagi. Sayangnya, saat petugas Satpol PP yang didampingi oleh aparat Polsek Kretek dan Koramil mendatangi lokasi, tak satu pun warga terlihat. Akibatnya, Surat Peringatan II itu pun mereka tempel di masing-masing rumah milik warga.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

(Baca Juga : RESTORASI GUMUK PASIR : Pemkab Siapkan Jasa Bongkar Rp21 juta, Warga Tetap Bergeming)

Kepala Satpol PP Bantul Hermawan Setiaji mengaku sangat menyayangkan dilayangkanya Surat Perintah II itu. Pasalnya, sejak beberapa hari lalu, pihaknya sudah mempubikasikan uang jasa ganti bongkar sebesar Rp1 juta per bangunan yang pernah dijanjikannya sudah bisa dicairkan. Namun, kenyataannya hingga kini tercatat baru satu orang saja yang sudah mencairkannya.

Ia pun mengaku sudah memprioritaskan relokasi terhadap dua warga Desa Parangtritis yang menjadi korban penggusuran itu. Dikatakannya, kedua warga yang masing-masing bernama Darman dan Slamet itu sudah diberikannya akses untuk mendapatkan lokasi pengganti.

Untuk itu, pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari pihak pemerintah desa (Pemdes) Parangtritis untuk  mencarikan lokasi bagi dua warga lokal itu.

Hal itu dibenarkan oleh pihak Pemdes Parangtritis. Saat ditemui di kantornya, Kepala Desa Parangtritis Topo membenarkan jauh sebelum polemik penggusuran warga di zona inti tersebut terjadi, pihaknya sudah menawarkan opsi relokasi kepada kedua warganya tersebut.

“Sudah saya tawarkan. Saya berjanji akan komunikasikan dengan Pemkab Bantul dan pihak panitikismo,” katanya, Senin (31/10/2016)

Namun lantaran keduanya tak memberikan respon, ditambah dengan pernyataan-pernyataannya yang keras terhadap pihak Pemdes, pihaknya pun kini enggan meneruskan komitmennya itu. Oleh sebab itu, terkait keduanya, ia kini menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Pemkab Bantul.

“Saya serahkan saja sekarang kepada Pemkab Bantul. La bagaimana lagi, sudah diberikan akses, tidak direspon,” kesalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya