SOLOPOS.COM - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar (dua dari kiri) mengamati alat pengawet dan pengering bambu pada peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Rabu (19/11/2014). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Harianjogja.com, SLEMAN- Ribuan hektare lahan di lereng Gunung Merapi wilayah Sleman saat ini dalam kondisi kritis.

Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu menyebutkan secara umum di Sleman masih ada 1.000 lahan kritis dan sangat kritis dan lahan berpotensi kritis seluas 57.000 hektare.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Erupsi Gunung Merapi 2010 lalu telah merusak tanaman di TNGM dengan luas sekitar 1.000 hektare. “Baru 300 hektare yang berhasil ditanami lagi,” katanya, pada peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Rabu (19/11/2014).

Yuni mengungkapkan, pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat masih punya pekerjaan rumah besar untuk mengurangi lahan kritis di Sleman.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, katanya, berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan.

“TNGM [Taman Nasional Gunung Merapi] merupakan daerah resapan air yang tidak hanya diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air warga Sleman, melainkan juga seluruh wilayah Jogja,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya