“Hal yang paling mendasar sebetulnya adalah memiliki keinginan yang kuat dan rasa optimisme tinggi untuk memperdalam ilmu sesuai bidang yang kita tekuni,” terangnya dalam rilis kepada Harianjogja.com, Jumat (9/3/2018).
Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!
Riska Putri Rezana Hasan selaku Dewan Presedium PPI menambahkan, setiap generasi berhak mendapatkan kesempatan dan peluang terhadap akses pendidikan sesuai yang diinginkan. Menurutnya, diperkirakan sekitar 83.000 pelajar Indonesia yang tersebar diseluruh penjuru dunia yang menempuh pendidikan tinggi. Mereka tergabung dalam keluaga besar Perhimpunan Pelajar Indonesia yang berkuliah ke luar negeri.
Ia sepakat pentingnya para akademisi maupun lembaga pendidikan harus membekali para pemuda untuk memajukan Indonesia. Modal utama yang mendasari pemuda harus menempuh pendidikan karena negara membutuhkan generasi muda untuk berkontribusi terhadap masyarakat.
“Kita perlu bahu membahu meningkatkan kualitas masyarakat agar kita mampu menjawab tatangan zaman yang semakin maju. Harapan kami siapapun yang berpeluang kuliah di luar negeri harus bisa kembali ke Indonesia dan mengembangkan daerahnya,” jelas Riska.
Pada pameran beasiswa dan pendidikan itu huga diikuti oleh lembaga beasiswa dan universitas dari dalam dan luar negeri. Antara lain dari Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Perancis, Swedia, Belanda, Jepang, Hongkong, Thailand, Rusia, Australia, New Zealand, Jerman, Italia dan Taiwan. Selain itu ada beberapa lembaga beasiswa dan universitas yang hadir seperti LPDP, University of Manchester, Waseda University, University of Auckland, Washington University, University of Poiters.
“Pengunjung yang hadir pada acara ini mencapai 9.200 orang yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia,” papar Riska. (*)